KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, para peternak di provinsi itu menghabiskan uang senilai Rp 1 triliun untuk membeli pakan ternak dari Pulau Jawa setiap tahun.
Hal itu disampaikan Viktor, saat bertemu dengan masyarakat di Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Selasa (23/3/2021).
Pakan yang dibeli itu, kata Viktor, digunakan untuk kebutuhan ternak ayam dan babi milik masyarakat NTT.
Menurut Viktor, pakan ternak itu dibeli di Surabaya dengan harga Rp 9.000 per kilogram.
Tarif itu berlaku untuk Kota Kupang. Harga yang lebih mahal dibayar para peternak yang berada di sejumlah kabupaten lain di NTT.
Baca juga: Dukung Tilang Elektronik, Polda Jatim Operasikan Kamera INCAR, Ini Keunggulannya...
Itu belum termasuk saat musim hujan dengan cuaca buruk, tentu kapal pengangkut pakan ternak tidak lancar berlayar sehingga berdampak pada kenaikan harga.
Untuk itu kata Viktor, pihaknya akan membangun pabrik pakan ternak tahun ini.
"Satu tahun NTT beli pakan ternak, baik babi maupun ayam, itu totalnya mencapai Rp 1 triliun. Sehingga kita akan buat pabrik sendiri," ujar Viktor di Kecamatan Insana, Kabupaten TTU, Selasa.
"Sekian lama kita bawa uang kita yang banyak ini ke Pulau Jawa, yang mana pulau itu sudah kaya dan makmur, kita yang miskin ini malah sumbang setiap tahun Rp 1 triliun hanya untuk pakan ternak," sambung Viktor.
Menurut Viktor, bahan baku pembuatan pakan itu berasal dari jagung. Sehingga, Viktor meminta Pemerintah Kabupaten TTU menyiapkan lahan seluas 5.000 hektare untuk menanam jagung.
Viktor menyebutkan, satu hektare lahan yang ditanami jagung jenis hibrida bisa menghasilkan 8,2 ton.
"Bahan baku terbesar untuk pakan ternak adalah jagung, sehingga kita mendorong terus para petani untuk memproduksi sebanyak mungkin jagung," kata Viktor.
Baca juga: Penjelasan Ahli Geologi soal Emas yang Muncul di Pantai Maluku Tengah: Diduga Berasal dari Hulu
Viktor berharap, masyarakat, aparat desa hingga kecamatan dan kabupaten serius bekerja keras dalam melaksanakan program tanam jagung ini.
"Karena ini bukan cuma tanam jagung saja tapi berdampak luas bagi pembangunan pertanian dan peternakan di NTT," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.