Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Mataram Alokasikan Rp 45 Miliar untuk Insentif Tenaga Medis dan Vaksinator

Kompas.com - 19/03/2021, 18:08 WIB
Dheri Agriesta

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mengalokasikan anggaran sebesar Rp 45 miliar untuk membayar insentif tenaga medis dan vaksinator Covid-19.

"Anggaran Rp 45 miliar untuk insentif nakes dan vaksinator Covid-19 tersebut kita ambilkan dari dana refocusing tahun 2021 dengan total Rp 210 miliar," kata Sekretaris Daerah Kota Mataram Effendi Eko Saswito di Mataram seperti dikutip dari Antara, Jumat (19/3/2021).

Baca juga: Beredar Pesan Berantai Rekrutmen Pekerjaan untuk Warga Surabaya, Pemkot: Informasi Itu Hoaks

Effendi menjelaskan, alokasi anggaran insentif tenaga medis dan vaksinator yang disiapkan itu untuk pembayaran hingga Juli 2021.

Anggaran itu juga mnencakupi pembayaran tunggakan empat bulan insentif pada 2020.

Sekda menjelaskan, jumlah insentif yang dibayarkan tahun ini tak menggunakan standar pemerintah pusat seperti tahun sebelumnya.

"Tahun ini, insentif tenaga medis dibayarkan daerah sehingga kita sesuaikan dengan kemampuan daerah. Jadi besaran insentif tahun ini tidak sama dengan tahun 2020, termasuk untuk tunggakan," katanya.

Terkait hal itu, pemerintah kota telah menyosialisasikan hal itu kepada tenaga medis agar memahami kondisi keuangan daerah.

"Alhamdulillah, para tenaga medis dapat memaklumi hal ini," katanya.

Effendi menjelaskan, pembayaran insentif masih menunggu usulan dari Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram.

Baca juga: Sebuah Motor Terjun ke Sungai, Bocah 10 Tahun Selamat Setelah Pegang Akar Pohon, Ibunya Belum Ditemukan

Dengan harapan, standar yang digunakan untuk pembayaran insentif nakes dan vaksinator di dinkes dan rumah sakit juga sama.

"Untuk besarannya penerimaan masing-masing, sudah ada ketentuan dan hitung-hitunganya di dinkes," jelas Effendi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com