Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Pemilik Tanah Minta Rp 150 Juta untuk Merobohkan Tembok | Makam Pasien Covid-19 Dibongkar dan Jenazahnya Hilang

Kompas.com - 15/03/2021, 06:15 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Upaya mediasi yang dilakukan polisi terhadap kasus perselisihan akses jalan yang ditembok di Desa Widodaren, Kecamatan Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah, berujung buntu.

Pasalnya, pemilik tanah yang menembok akses jalan tersebut meminta kompensasi Rp 150 juta kepada warga terdampak.

Selain meminta ganti rugi tersebut, para warga terdampak juga diminta melakukan permintaan maaf kepada sang pemilik tanah.

Sebab, pernyataan yang disampaikan selama ini bahwa kasus tersebut berkaitan dengan pemilihan kepala desa tidak benar.

Sementara di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, sejumlah makam pasien Covid-19 diketahui dibongkar dan jenazahnya hilang.

Untuk mengusut kasus tersebut polisi saat ini masih melakukan penyelidikan.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.

Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya.

1. Pemilik tanah minta kompensasi Rp 150 juta

Tembok yang dibangun menutup akses tiga rumah warga di Desa Widodaren, Petarukan, Pemalang Jawa Tengah.Kompas.com/Ari Himawan Tembok yang dibangun menutup akses tiga rumah warga di Desa Widodaren, Petarukan, Pemalang Jawa Tengah.

Upaya mediasi yang dilakukan polisi terkait kasus pembangunan tembok akses jalan yang ada di Desa Widodaren, Kecamatan Petarukan, Pemalang, berujung buntu.

Pasalnya, pemilik tanah meminta kompensasi terhadap warga terdampak dengan nominal uang sebesar Rp 150 juta.

Selain mematok harga tinggi, pemilik tanah juga meminta para warga terdampak untuk meminta maaf.

Sebab, pemilik tanah merasa tersinggung dengan pernyataan yang disampaikan selama ini bahwa kasus tersebut berkaitan dengan Pilkades.

"Saya hanya memberi 1x25 meter persegi, tapi dengan ketentuan ganti rugi tanah bangunan dan immaterial Rp 150 juta. Tapi ditawar Rp 16 juta," kata pemilik tanah Sukendro di Mapolsek Petarukan, Sabtu (13/3/2021).

Baca juga: Tak Hanya Minta Kompensasi Rp 150 Juta untuk Robohkan Tembok, Pemilik Tanah Juga Menginginkan Permintaan Maaf, Ini Sebabnya

2. Makam pasien Covid-19 dibongkar dan jenazah dicuri

Ilustrasi makam.Shutterstock Ilustrasi makam.

Sejumlah makam pasien Covid-19 di Kelurahan Lemoe, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, dibongkar dan jenazahnya dicuri.

Kasus tersebut diketahui pada Jumat (12/3/2021) setelah polisi mendapat laporan warga.

Untuk mengusut kasus tersebut, polisi saat ini masih melakukan upaya pendalaman penyelidikan.

"Kami belum bisa memastikan berapa makam yang mayatnya hilang dicuri oleh orang yang tidak dikenal itu," kata Kasat Reskrim Polres Parepare Iptu Asian Sihombing saat dihubungi, Minggu (14/3/2021).

"Kita telah melakukan olah TKP, dan juga telah menyita sejumlah barang bukti di kuburan termasuk sandal jepit yang ada dalam kuburan terbongkar itu," tambahnya.

Baca juga: Heboh Sejumlah Makam Pasien Covid-19 di Parepare Dibongkar, Jenazah Hilang

3. Pemilik toko dianiaya anggota pencak silat

Tangkapan layar dari video yang merekam konvoi pesilat Ikatan Kera Sakti (IKS) di jalanan di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Sabtu malam (13/3/2021) (Istimewa) Tangkapan layar dari video yang merekam konvoi pesilat Ikatan Kera Sakti (IKS) di jalanan di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Sabtu malam (13/3/2021)

Sebanyak 13 anggota pencak silat di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, diamankan polisi atas dugaan kasus penganiayaan dan penjarahan.

Adapun korbannya diketahui seorang pemilik toko baju berinisial H dan sebuah warung angkringan milik A di Kecamatan Wlingi.

Para pelaku melakukan penganiayaan dan penjarahan itu karena tidak terima aksi konvoi yang dilakukan direkam video oleh korban.

"Kita juga tindak lanjuti kasus pemukulan terhadap seorang warga serta tindakan mengambil makanan (di warung angkringan) dan tidak bayar. Ini kita telusuri," ujar Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela, Minggu (14/3/2021).

Baca juga: Puluhan Pesilat Pukul Pemilik Toko dan Jarah Angkringan Usai Kopdar, Kapolres: Kami Selidiki

4. Orang Rimba tolak tawaran rumah Mensos

Menteri Sosial Tri Rismaharini saat mengunjungi kelompok Orang Rimba Sungai Terap di Desa Jelutih, Kabupaten Batanghari, Jambi.KOMPAS.com/SUWANDI Menteri Sosial Tri Rismaharini saat mengunjungi kelompok Orang Rimba Sungai Terap di Desa Jelutih, Kabupaten Batanghari, Jambi.

Ribuan Orang Rimba di Jambi kini resmi menjadi warga negara Indonesia.

Mereka kini diberikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) oleh pemerintah agar dapat lebih mudah dalam mengakses bantuan dan layanan publik.

Menariknya, dalam kunjungan Menteri Sosial Tri Rismaharini tersebut sempat menawarkan rumah permanen bagi Orang Rimba.

Namun, tawaran itu justru ditolak oleh Orang Rimba karena merasa belum membutuhkan.

"Kami tidak belum butuh rumah permanen. Kami butuh lahan untuk bercocok tanam, dan nanti kalau sudah ada kebun pasti kami menetap," kata Pimpinan Orang Rimba Terap, Tumenggung Ngalembo.

Baca juga: Mensos Risma Sahkan 3.000 Orang Rimba Jadi WNI, Sempat Tawarkan Rumah tapi Ditolak

5. Gubernur Kalbar larang warga ke Malaysia

Gubernur Kalbar SutarmidjiKOMPAS.COM/HENDRA CIPTA Gubernur Kalbar Sutarmidji

Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji meminta masyarakat untuk tidak bepergian ke Malaysia.

Hal itu karena angka penyebaran Covid-19 di negara tersebut diketahui masih cukup tinggi.

"Jangan ke Malaysia untuk keperluan apa pun dan dengan cara apa pun. Angka keterjangkitan Covid-19 di Malaysia diperkirakan masih tinggi bahkan bisa jadi semakin tinggi," kata Sutarmidji dalam akun media sosialnya yang terkonfirmasi, Minggu (14/3/2021).

Untuk menghindari penyebaran Covid-19 tersebut, pihaknya juga akan memperketat kepulangan pekerja migran Indonesia dari negara tersebut.

"Jika ada PMI yang dipulangkan secara resmi atau pulang dari jalan tikus, pastikan yang bersangkutan menjalani isolasi yang ketat," ucap Sutarmidji.

Baca juga: Gubernur Kalbar: Jangan ke Malaysia untuk Keperluan Apa Pun

Sumber: KOMPAS.com (Penulis : Hendra Cipta, Suwandi, Asip Agus Hasani | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Aprillia Ika, Pythag Kurniati).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com