Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaster Sekolah Muncul di Kota Tasikmalaya, 20 Orang Positif Corona

Kompas.com - 14/03/2021, 18:55 WIB
Irwan Nugraha,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Klaster baru kembali muncul di lingkungan pendidikan Kota Tasikmalaya yang menyebabkan 20 orang positif dari satu sekolah di wilayah Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Minggu (14/3/2021).

Dari klaster sekolah itu terpapar mulai dari para guru, pegawai Tata Usaha (TU), 2 pelajar sampai kepala sekolah terkonfirmasi positif Covid-19.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra mengatakan, klaster ini bermula saat ada seorang guru yang tetap memaksakan ke sekolah meski mengalami gejala batuk, pilek disertai demam.

Kewajiban guru tersebut ke sekolah dilaksanakan tiap hari kerja saat para siswanya tak melaksanakan belajar tatap muka.

Baca juga: Gibran Minta Tambahan Vaksin ke Pemerintah Pusat demi Kebut Vaksinasi

"Kalau siswanya yang 2 orang terpapar karena selama ini tinggal di asrama sekolah tersebut. Orang yang terpapar terus menyebar ke guru lainnya, pegawai TU sampai ke kepala sekolah di sana. Satu sekolah itu terpapar 20 orang hasil tes swab," kata Asep kepada wartawan, lewat telepon, Minggu sore.

Pihaknya terus melakukan tracing kepada kontak erat 20 orang klaster sekolah yang diketahui positif.

Sedikitnya, ada 50 orang lainnya yang telah dites swab kontak erat dan sampai sekarang sedang menunggu hasilnya.

"Semuanya yang kontak erat adalah para guru dan karyawan sekolah lainnya. Kalau siswa tidak ada lagi karena selama ini tidak dilakukan belajar tatap muka. Tapi, di sekolah itu ada asrama," ujar Asep.

Sekolah yang menjadi klaster ini adalah kerujuan setingkat sekolah menengah atas.

Siswa yang terpapar kemungkinan kontak erat dengan guru-guru yang berada di sekolah untuk menyerahkan tugas praktik.

Sebab, tugas praktik siswa kejuruan mesti diserahkan langsung ke sekolah dan tak bisa dikirim lewat email.

 

"Karena ini kan sekolah kejuruan, yang memang ada praktik. Itu kan tidak bisa diemail. Tapi, kami masih belum berani berspekulasi apakah sudah tatap muka atau belum, karena siswa hanya dua yang terpapar," kata dia.

Pihaknya masih menyelidiki lebih lanjut secara mendalam terkait penyebab pasti muncul klaster di sekolah itu.

Sejauh ini, informasi yang didapat belum terurai seutuhnya karena masih dalam proses tracing sampai sekarang.

Dari total 20 orang terpapar, lanjut Asep, 14 orang di antaranya dirawat di ruang isolasi RSUD Dewi Sartika, Kawalu, Kota Tasikmalaya.

Sedangkan 4 orang guru lainnya pulang ke daerah asalnya untuk menjalani perawatan dan sisanya menjalani isolasi mandiri.

Baca juga: Sudah 2 Kali Divaksin, Wagub NTB Positif Covid-19, Begini Kondisinya

"Kalau secara keseluruhan para pasien semuanya OTG dan hanya ada satu dua orang mengalami demam, batuk dan pilek," pungkas dia.

Kepala Puskesmas Tamansari, Mohammad Ali Syaban, membenarkan bahwa selama ini ada siswa di sekolah itu yang tinggal di asrama sekolah.

Namun, selama ini para siswa di asrama tetap melakukan pembelajaran secara daring, tapi ada pelajaran praktikum yang mesti dilakukan di sekolah tersebut.

"Ada asrama di sekolah itu dan diisi pelajar. Kalau sekolah masih daring tapi ada praktikum di sekolahnya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com