PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung kini memiliki ikon baru yakni tugu koin Gongsi.
Tugu mata uang yang digunakan pada abad ke-19 Masehi itu sekaligus sebagai penanda titik nol kilometer Pulau Bangka.
Tugu koin Gongsi terbuat dari lempengan logam dengan ukuran sekitar dua meter.
Pada plakat yang terpasang di depan tugu disebutkan, replika Pitis Pangkalpinang tersebut merujuk pada tahun 1217 Hijriah atau 1802 Masehi.
Baca juga: Jembatan Kerabut Pangkalpinang Kini Bisa Digunakan
Tulisan arab melayu pada sisi muka, Haza Fulus Pangkalpinang yang berarti uang Pangkalpinang.
Sementara pada bagian belakang berupa tulisan Hakka, Bing Lang atau Ping Lang yang berarti pohon pinang atau nama spesifik dari Kota Pangkalpinang.
Mata uang tersebut merefleksikan juga transaksi ekonomi dan kebudayaan Asia di Pulau Bangka sebelum kemerdekaan.
Mata uang ini dulunya terbuat dari timah dan digunakan sebagai alat pembayaran di Kepulauan Bangka Belitung dan Montrado, Kalimantan.
Koin dengan berat asli 6 gram itu diperkenalkan Federasi Heshun Gongsi hingga berakhir pada Juli 1854 Masehi.
Baca juga: Hari Kopi Nasional, Sejarah Kawa Seduhan Daun Kopi di Sumbar, Ada sejak Penjajahan Belanda
Kemudian Belanda menarik semua mata uang itu dan meleburnya.
Sebagai gantinya, mata uang Gulden terus diperkenalkan sebagai alat pembayaran.
Pasang surut hegemoni koin Gongsi tak bisa dilepaskan dari pengaruh dagang asia dan penetrasi ekonomi yang kemudian dilakukan Belanda di Tanah Air.
Pada masa kontemporer ini, pengunjung bisa merasakan tingginya peradaban nenek moyang dengan mengunjungi tugu koin Gongsi.
Sebagai miniatur sejarah, tugu didesain modern dengan lantai keramik dan lampu sorot yang menyala saat malam hari.
Pada bagian sisi tugu terdapat pot bunga yang berjejer rapi.