Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ase, Selamatkan Anaknya yang Terjepit dalam Kecelakaan Bus Sumedang: Saya Cakar-cakar Tanahnya dengan Tangan

Kompas.com - 13/03/2021, 20:59 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Duka mendalam saat ini sedang dirasakan Ase Hidayat (43), salah satu korban selamat dalam kecelakaan maut bus rombongan SMP IT Al Muawwanah yang masuk jurang di Tanjakan Cae, Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/32021).

Betapa tidak, Ase harus kehilangan adik kandungya bernama Aan Anwar Sadad (38) yang tewas dalam kecelakaan itu.

Tak hanya itu, kedua anaknya yakni Davita Nur Hidayat (10), dan Pahira Nur Hdiayat (7), mengalami luka berat.

"Adik saya orang baik. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT," kata Ase saat menemani anaknya yang tengah dirawat di ruang III A RSUD Sumedang, kepada Kompas.com, Jumat (12/3/2021).

Baca juga: Sebelum Terjatuh dari Lantai 2 Mal di Surabaya, Pria Ini Sempat Diperingatkan Satpam

Diceritakan Ase, sebelum berangkat ia dan sejumlah temannya yang ada di dalam bus sudah merasakan hal janggal.

Saat itu, salah seorang penumpang sempat mencium bau menyengat dalam bus.

"Dari Bandung sebelum berangkat itu, Pak Imam (32, (korban selamat, bilang ke sopir mencium bau sangit. Kata sopir itu bilangnya, baru ganti kampas rem, tidak akan jadi masalah, itu bau seperti itu sudah biasa karena habis ganti kanvas rem itu," ungkapnya.

Baca juga: Kisah Ayah Selamatkan 2 Anaknya dalam Kecelakaan Bus Sumedang, Harus Kehilangan Adik Tersayang

Saat itu, ia dan dua anaknya duduk berjauhan di dalam bus.

Saat bus masuk ke jurang ia terpental dan yang ada dibenaknya kedua anak dan adiknya.

"Saat itu saya merasakan sakit pada beberapa bagian tubuh. Tapi yang ada dalam pikiran saya saat itu dua anak dan adik saya," ujarnya.

Baca juga: Kisah Korban Selamat dan Tewas Kecelakaan Bus Sumedang: Buka Baju dan Rencana Menikah yang Kandas

Saat terjatuh, Ase mendengar suara anaknya Pahira yang memanggil-manggilnya.

Mendengar itu, ia lantas mencari sumber suara tersebut hingga akhirnya menemukan anaknya terjepit badan bus dan kepala di bawah tanah serta kaki terjepit.

Melihat itu, Ase kemudian berusaha sekuat tenaganya untuk mengeluarkan anaknya.

"Jadi posisinya itu tergelantung. Kepala anak saya mengadap tanah (seperti menancap di tanah). Karena susah diangkat saya cakar-cakar tanahnya dengan tangan. Setelah itu saya mengangkatnya dan mengeluarkannya dari bus," ujarnya.

Baca juga: Tanjakan Cae, Lokasi Bus Masuk Jurang di Sumedang, Jalan Berkelok dan Rawan Kecelakaan

Sementara anak Ase lainnya yakni Davita, ditemukan di luar bus dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Ase tak menyangka, kejadian itu dialami dirinya bersama anak dan adiknya. Ia pun mengaku ikhlas.

"Saya ikhlas, saya sudah ikhlas," ungkapnya.

Baca juga: Bupati Sumedang: Tanjakan Cae, Lokasi Bus Masuk Jurang, Memang Rawan Kecelakaan

Sebelumnya diberitakan, bus rombongan SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, menggelar study tour dan ziarah di Pamijahan, Tasikmalaya.

Bus PO Sri Padma Kencana itu membawa 63 siswa.

Kecelakaan itu terjadi diduga sopir tidak mengenal medan di tanjakan yang dikenal ekstrem.

Akibatnya, 29 orang penumpang bus tersebut termasuk sopir dan kondektur tewas.

Baca juga: Bus Siswa SMP Masuk Jurang Sedalam 5 Meter di Sumedang, Warga: Katanya Banyak Korban Jiwa

 

(Penulis : Kontributor Sumedang, Aam Aminullah | Editor : David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com