Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Korban Selamat dan Tewas Kecelakaan Bus Sumedang: Buka Baju dan Rencana Menikah yang Kandas

Kompas.com - 11/03/2021, 17:47 WIB
Farida Farhan,
Khairina

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com-Eha Nuraeti (55) masih ingat betul peristiwa kecelakaan di Tanjakan Cae, Jalan Sumedang-Malangbong, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Subang, Rabu (10/03/2021) malam itu.

Eha, warga Pasirlaja, Desa Pakuhaji, Kecamatan Cisalak, Subang itu merupakan satu dari 39 penumpang bus Sri Padma yang selamat.

Sri menceritakan, saat bus jatuh ke jurang, ia dalam keadaan tengkurap. Baju dan kakinya terjepit. Saudaranya menyarankan Eha membuka baju agar bisa menyelamatkan diri.

Demi keselamatan, Eha kemudian membuka baju. Melihat ada selimut di salah satu jok, ia pun mengambilnya.

"Terus lihat ada selimut bus terus diselimutkan dan jalan kaki ke rumah warga yang menolong untuk istirahat," ujar Eha di rumahnya, Kamis (11/3/2021).

Baca juga: Kecelakaan Maut Sumedang, Dishub Jabar: Pembatas Jalan Tak Kuat Tahan Laju Bus

Eha menceritakan, Rabu malam itu ia dan rombongan dari SMP IT Al Muaawanah sehabis pulang ziarah di Pamijahan, Tasikmalaya. Namun rupanya, bus yang ditumpanginya diduga mengalami rem blong.

Ziarah ke Pamijahan itu, kata Eha, merupakan program dari sekolah. Untuk akomodasinya, siswa yang ikut diwajibkan membayar Rp 350 ribu dan orangtua pendamping yang ikut Rp 250 ribu. Sementara siswa yang tak ikut diminta membayar Rp 100 ribu untuk biaya komputer.

Eha menyebut ia awalnya tak berniat mengikuti ziarah itu. Sepulang dari sawah, Eha diminta tetangga untuk ikut. Suaminya pun menyarankannya ikut agar tak khawatir dengan sang anak.

Sementara Eha awalnya tidak berniat ikut berziarah, namun karena khawatir anaknya terjadi sesuai dan sudah ada firasat khawatir kecelakaan maka akhirnya dia ikut juga.

"Kata Bapak ya udah ikut aja biar anak tenang. Dari situ saya ada firasat khawatir kecelakaan," ungkapnya.

Kisah duka juga dialami keluarga Resa Siti Khoeriyah, salah seorang guru SMP IT Al Muawanah. Resa sempat dilarang ikut ziarah oleh sang ibu. Nmun ia menolak. Alasannya lantaran tak enak. Naasnya, ia menjadi salah korban tewas dalam kecelakaan di Sumedang itu.

Yayat (50), ibu Resa, mengungkapkan, sehari sebelum berangkat ziarah, Resa sempat mengeluh tangannya terasa kaku.

"Enggak usah ikut Teh, sekarang musim hujan, tapi dia bilang harus ikut, gimana lagi atuh karena sudah direncanakan dari awal kata si Teteh," papar Yayat.

Baca juga: Kecelakaan Bus di Sumedang, Dinkes Subang Bakal Beri Trauma Healing Bagi Siswa SMP IT Al Muawanah

Sambil terisak, Yayat menyebut putrinya sempat membuat panggilan video ke nomor sang ayah sekitar pukul 17.30 WIB. Namun saat itu, Yayat yang mengangkat.

"Dia ngasih kabar sudah sampai di Wado agar dijemput jam sembilan," ujar Yayat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com