Dari temuan itu, selanjutnya dilakukan tracing. Sejumlah warga pun dites swab untuk memastikan kondisi mereka.
Rupanya diketahui, 12 orang warga lainnya yang terlibat dalam kerja bakti terkonfirmasi positif Covid-19.
Mereka mengalami gejala ringan dan menjalani isolasi mandiri.
"Mereka bergejala tapi ringan yakni anosmia. Mereka hanya merasa badan tidak enak, dikira badan tidak enak itu hanya capek karena sering rewang (ikut membantu)," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, TH Baning Rahayujati.
Temuan ini pun menjadi sebuah klaster.
"Klaster Bojong," tandas Baning.
Baca juga: Pagi Divaksin, Sore Harinya Lansia Ini Meninggal Dunia, Punya Riwayat Darah Tinggi
Satgas Covid-19 menduga, penularan terjadi saat warga menggelar kerja bakti. Namun belum dapat dipastikan dari mana awalnya mereka tertular.
Sebab, ada beberapa warga yang telah merasakan gejala sebelumnya.
Menyusul temuan klaster kerja bakti itu, sebanyak 62 warga setempat menjalani tes swab untuk penelusuran.
Adapun mereka yang mengikuti swab antara lain 17 pamong kantor kalurahan dan 45 orang warga.
Menurut data pemerintah Kulon Progo, sebanyak 3.039 orang telah terinfeksi Covid-19 di wilayah tersebut.
Adapun tingkat kesembuhannya mencapai 85 persen.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Dani Julius Zebua | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.