BANDUNG, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran Muradi menilai, suatu kerugian bagi Ridwan Kamil apabila masuk ke dalam pusaran konflik internal Partai Demokrat.
Hal itu dikatakan Muradi menanggapi polemik internal Partai Demokrat yang mengaitkan nama Ridwan Kamil sebagai salah satu kandidat pengganti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) versi kubu pro Kongres Luar Biasa (KLB).
"Kolam politiknya makin kecil dan dia (Ridwan Kamil) akan terjebak dalam konflik internal. Itu wasting time,karena dia bukan kader lama. Peluang untuk fighting tak terlalu kuat dibandingkan kader lama," kata Muradi saat dimintai pendapat, Rabu (3/3/2021).
Baca juga: Ridwan Kamil Calon Ketum Demokrat Versi KLB, Andi Mallarangeng: Hanya Pengalihan Isu
Meski demikian, Muradi menilai, wajar ada ketertarikan partai kepada sosok Ridwan Kamil yang bukan kader partai manapun.
Terlebih, sejumlah partai mulai kehilangan figur untuk bertarung di pemilihan presiden (pilpres) pada 2024.
"Dalam praktik elektoral itu butuh figur. Mungkin model Pak SBY, Pak Amien Rais, Bu Mega momentumnya sudah habis. Jadi butuh darah segar yang punya elektoral tinggi yang bisa meningkatkan kapasitas kader dan sebagainya," tutur Muradi.
Baca juga: Ridwan Kamil: Varian Baru Virus Corona B.1.1.7 Ditemukan di Karawang
Muradi mengamati, partai yang siap secara regenerasi hingga 2022 akan mampu kompetitif pada pilpres 2024.
Hal itu yang membuat Ridwan Kamil sebagai pejabat non-kader punya magnet besar dipinang oleh partai.
"Wajar saja dan Kang Emil punya peluang itu (masuk demokrat) dan sama seperti peluang dia memimpin partai di Golkar. Oke saja karena partai yang siap secara regenerasi maksimal sampai 2022, maka dia akan mampu kompetitif di 2024," kata Muradi.
Muradi pun menyarankan agar Ridwan Kamil tak terburu-buru masuk partai.
Menurut dia, fokus mengoptimalkan tugas sebagai Gubernur Jawa Barat akan punya efek elektoral yang baik.
"Santai saja, menjadi anggota atau pengurus partai adalah last option. Kalaupun menarik, pertimbangannya harus belakangan, terakhir sekali," kata dia.
Baca juga: Gubernur Jabar: Ulang Tahun Covid, Saya Doakan Pendek Umur, Semoga Binasa Selamanya
Seperti diberitakan, nama Ridwan Kamil dikaitkan dalam pusaran konflik internal Partai Demokrat.
Gubernur Jawa Barat itu didengungkan masuk dalam salah satu kandidat ketua partai menurut kubu pro KLB.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat Asep Wahyuwijaya berkeyakinan bahwa Ridwan Kamil tidak akan mau masuk ke pusaran konflik internal partainya.