Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama Ridwan Kamil Dikaitkan dengan Demokrat, Ini Kata Pengamat Politik

Kompas.com - 03/03/2021, 15:36 WIB
Dendi Ramdhani,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran Muradi menilai, suatu kerugian bagi Ridwan Kamil apabila masuk ke dalam pusaran konflik internal Partai Demokrat.

Hal itu dikatakan Muradi menanggapi polemik internal Partai Demokrat yang mengaitkan nama Ridwan Kamil sebagai salah satu kandidat pengganti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) versi kubu pro Kongres Luar Biasa (KLB).

"Kolam politiknya makin kecil dan dia (Ridwan Kamil) akan terjebak dalam konflik internal. Itu wasting time,karena dia bukan kader lama. Peluang untuk fighting tak terlalu kuat dibandingkan kader lama," kata Muradi saat dimintai pendapat, Rabu (3/3/2021).

Baca juga: Ridwan Kamil Calon Ketum Demokrat Versi KLB, Andi Mallarangeng: Hanya Pengalihan Isu

Meski demikian, Muradi menilai, wajar ada ketertarikan partai kepada sosok Ridwan Kamil yang bukan kader partai manapun.

Terlebih, sejumlah partai mulai kehilangan figur untuk bertarung di pemilihan presiden (pilpres) pada 2024.

"Dalam praktik elektoral itu butuh figur. Mungkin model Pak SBY, Pak Amien Rais, Bu Mega momentumnya sudah habis. Jadi butuh darah segar yang punya elektoral tinggi yang bisa meningkatkan kapasitas kader dan sebagainya," tutur Muradi.

Baca juga: Ridwan Kamil: Varian Baru Virus Corona B.1.1.7 Ditemukan di Karawang

Muradi mengamati, partai yang siap secara regenerasi hingga 2022 akan mampu kompetitif pada pilpres 2024.

Hal itu yang membuat Ridwan Kamil sebagai pejabat non-kader punya magnet besar dipinang oleh partai.

"Wajar saja dan Kang Emil punya peluang itu (masuk demokrat) dan sama seperti peluang dia memimpin partai di Golkar. Oke saja karena partai yang siap secara regenerasi maksimal sampai 2022, maka dia akan mampu kompetitif di 2024," kata Muradi.

Muradi pun menyarankan agar Ridwan Kamil tak terburu-buru masuk partai.

Menurut dia, fokus mengoptimalkan tugas sebagai Gubernur Jawa Barat akan punya efek elektoral yang baik.

"Santai saja, menjadi anggota atau pengurus partai adalah last option. Kalaupun menarik, pertimbangannya harus belakangan, terakhir sekali," kata dia.

Baca juga: Gubernur Jabar: Ulang Tahun Covid, Saya Doakan Pendek Umur, Semoga Binasa Selamanya

Seperti diberitakan, nama Ridwan Kamil dikaitkan dalam pusaran konflik internal Partai Demokrat.

Gubernur Jawa Barat itu didengungkan masuk dalam salah satu kandidat ketua partai menurut kubu pro KLB.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat Asep Wahyuwijaya berkeyakinan bahwa Ridwan Kamil tidak akan mau masuk ke pusaran konflik internal partainya.

"Kalau saya secara pribadi, yakin seyakin-yakinnya bahwa tidak mungkin Kang Emil mau masuk ke dalam pusaran tetabuhan para politisi liar itu. Kenapa mereka jadi semakin kerasukan saja ya?" ucap Asep saat dihubungi, Rabu.

Keyakinan Asep senada dengan pernyataan Ridwan Kamil yang memilih fokus mengurus Jabar saat disinggung soal peluang menjadi pengurus Partai Golkar.

"Saya dengar Kang RK (Ridwan Kamil) itu ditawarin jadi pimpinan partai di Jabar saja enggak mau, apalagi di-fait accompli. Jadi, Insya Allah, saya yakin Kang Emil tidak akan terjebak," ujar Asep.

Sebelumnya, salah satu pendiri Partai Demokrat, Darmizal mengungkapkan, sudah ada banyak nama yang diwacanakan untuk menggantikan AHY.

Selain Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, Darmizal mengatakan, ada nama lain yang muncul seperti Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, dan Ketum Partai Emas Hasnaeni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com