Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Pembunuh Pemilik Toko di Blitar Disebut Paham Lokasi, Polisi: Sebagian CCTV Ditutup Lakban

Kompas.com - 01/03/2021, 14:49 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Bisri Efendi (71), ditemukan tewas di tokonya di Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Sabtu (27/2/2021).

Polisi menduga Bisri tewas setelah dianiaya pelaku. Polisi juga meyakini pelaku penganiayaan itu memahami tata ruang toko milik korban.

Kesimpulan itu didapat berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) termasuk analisa rekaman kamera pengawas atau CCTV.

Terdapat 12 CCTV di bagian luar dan dalam bangunan toko yang menjual beragam peralatan rumah tangga itu.

"Pengetahuan pelaku pada TKP ini ada. Paling tidak dia pernah ke toko itu. Karena dia cukup menguasai," ujar Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela kepada Kompas.com, Senin (1/3/2021).

Bisri ditemukan tewas oleh salah satu karyawan tokonya. Saat itu, jenazah Bisri dalam posisi telentang dengan kaki terikat lakban dan kepala tertutup sarung.

Baca juga: 11 Hari Hilang, Seorang Kakek Ditemukan Tewas Membusuk di Gorong-gorong Depan Masjid

Sehari-hari, kakek lima cucu itu tidur di sebuah kamar di dalam bangunan toko miliknya itu.

Leo menambahkan, berdasarkan rekaman CCTV, pelaku merupakan seorang laki-laki yang mengenakan jaket dan masker.

Pelaku berusaha menutup kamera CCTV dan memutus kabel sejumlah CCTV sebelum beraksi.

"Terduga pelaku melakukan upaya menghilangkan bukti dari CCTV. Contohnya, sebagian titik ditutup lakban. Ada juga (CCTV) yang diputus kabelnya," jelas Leo.

Namun, lanjut Leo, terduga pelaku yang terekam CCTV itu tidak dapat menemukan seluruh CCTV yang terpasang di dalam bangunan toko itu.

Leo mengaku keberadaan CCTV di sejumlah sudut bangunan toko sangat membantu polisi mengungkap kasus dan menangkap pelaku.

 

Hingga saat ini, polisi telah memeriksa 15 orang saksi. Saat ditanya apakah tindakan penganiayaan yang dilakukan korban terekam CCTV, Leo tak menjawab.

"Tapi rekaman keberadaan pelaku, gerak-geriknya di dalam (toko), itu ada," ujarnya, sembari menambahkan bahwa sejauh ini pelaku diduga berjumlah satu orang.

Leo menjelaskan, rekaman CCTV yang ada di toko milik Bisri terhenti sekitar pukul 01.00 WIB. Matinya rekaman CCTV itu diduga karena terhentinya pasokan listrik.

Terduga pelaku, kata dia, diduga mematikan sakelar utama pasokan listrik ke toko milik korban. Rekaman CCTV baru aktif kembali pada pagi hari saat karyawan toko datang dan menyalakan listrik.

Baca juga: Wacana KLB Digelar di Bali, Demokrat Bali: Itu Ilegal, Kami Menolak Tegas

Namun, ujar Leo, fakta itu juga membantu polisi memperkirakan waktu kejadian penganiayaan.

"Terduga pelaku menganiaya korban ya dalam rentang waktu itu, antara pukul 21.00 hari Jumat (26/2/2021) hingga pukul 1.00 hari Sabtu dini hari," ujarnya.

Polisi, menurut Leo, optimistis kasus segera terungkap meski proses penyelidikan masih terus berlangsung.

"Dan kepada pelaku, kami mengimbau untuk segera menyerahkan diri saja. (Kalau tidak) kami pasti akan mengejar dan menangkapnya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com