YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Duka mendalam atas meninggalnya anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Artidjo Alkostar dirasakan oleh keluarga besar Universitas Islam Indonesia (UII).
Di UII, Artidjo mengajar magister dan doktor.
"Kami keluarga besar Universitas Islam Indonesia turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya. Ini adalah kehilangan besar bagi kami," ujar Rektor UII Fathul Wahid saat dihubungi, Minggu (28/02/2021).
Baca juga: Mengenang Artidjo Alkostar, Cerita soal Salah Jurusan dan Tangani 19.708 Perkara di MA
Fathul menyampaikan, Artidjo merupakan sosok teladan bagi UII.
Salah satu teladan dari Artidjo adalah teguh dalam menjaga integritas sampai akhir hayatnya.
"Pak Artidjo Alkostar terlalu kecil jika hanya dibingkai dengan UII. Pak Artidjo Alkostar sudah menjadi milik bangsa ini, dan rekam jejak beliau sampai akhir hayat teguh menjaga integritas dan itu nampaknya sulit mencari penggantinya," ucap Fathul.
Mengajar
Artidjo masih aktif mengajar di UII. Namun, aktivitasnya mengajar terbatas karena kesibukan di Jakarta sebagai anggota Dewas KPK.
"Beliau kalau mengajar luar biasa dedikasinya, luar biasa. Semua yang pernah diajar nampaknya berpendapat sama lah," ucap dia.
Baca juga: Anggota Dewan Pengawas KPK Artidjo Alkostar Meninggal karena Sakit
Saat mengajar, kata Fathul, ada satu hal yang selalu disampaikan oleh Artidjo yaitu mengenai menjaga integritas.
"Salah satu yang selalu beliau bawa dibanyak pertemuan adalah soal menjaga integritas, Beliau sering kali menggunakan bahasa sukma. Akal sehat itu harus dijaga jangan sampai hilang, itu kaitanya banyak dengan kejujuran, keadilan, dan lain-lain," ungkapnya.