Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Integritas, Kata yang Selalu Diajarkan Artidjo Alkostar kepada Para Muridnya

Kompas.com - 28/02/2021, 19:31 WIB
Wijaya Kusuma,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Duka mendalam atas meninggalnya anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Artidjo Alkostar dirasakan oleh keluarga besar Universitas Islam Indonesia (UII).

Di UII, Artidjo mengajar magister dan doktor.

"Kami keluarga besar Universitas Islam Indonesia turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya. Ini adalah kehilangan besar bagi kami," ujar Rektor UII Fathul Wahid saat dihubungi, Minggu (28/02/2021).

Baca juga: Mengenang Artidjo Alkostar, Cerita soal Salah Jurusan dan Tangani 19.708 Perkara di MA

Fathul menyampaikan, Artidjo merupakan sosok teladan bagi UII. 

Salah satu teladan dari Artidjo adalah teguh dalam menjaga integritas sampai akhir hayatnya.

"Pak Artidjo Alkostar terlalu kecil jika hanya dibingkai dengan UII. Pak Artidjo Alkostar sudah menjadi milik bangsa ini, dan rekam jejak beliau sampai akhir hayat teguh menjaga integritas dan itu nampaknya sulit mencari penggantinya," ucap Fathul.

Mengajar

Artidjo masih aktif mengajar di UII. Namun, aktivitasnya mengajar terbatas karena kesibukan di Jakarta sebagai anggota Dewas KPK.

"Beliau kalau mengajar luar biasa dedikasinya, luar biasa. Semua yang pernah diajar nampaknya berpendapat sama lah," ucap dia.

Baca juga: Anggota Dewan Pengawas KPK Artidjo Alkostar Meninggal karena Sakit

Saat mengajar, kata Fathul, ada satu hal yang selalu disampaikan oleh Artidjo yaitu mengenai menjaga integritas.

"Salah satu yang selalu beliau bawa dibanyak pertemuan adalah soal menjaga integritas, Beliau sering kali menggunakan bahasa sukma. Akal sehat itu harus dijaga jangan sampai hilang, itu kaitanya banyak dengan kejujuran, keadilan, dan lain-lain," ungkapnya.

 

Agus Suharjana (50), salah satu murid Artidjo menceritakan pertama kali mengenal Artidjo pada tahun 1997.

"Kenal pertama tahun 97, kebetulan saya menjadi mahasiswanya, Beliau kan mendirikan sekolah konsultan hukum dan advokat profesional Indonesia. Saya termasuk angkatan yang pertama. Kalau sekarang ya PKPA kalau dulu program satu tahun dididik untuk benar-benar menjadi advokat profesional untuk konsultan hukum," ucap Agus Suharjana saat ditemui di kediaman Artidjo di Perumahan Blok II Jalan Cermai No A 37, Sidoarum, Godean, Sleman..

Selama mengenal, Artidjo, Agus melihat hakim yang ditakuti banyak terdakwa koruptor itu merupakan sosok yang sederhana dan tegas.

Artidjo juga selalu menekankan tentang menjunjung tinggi etika profesi.

"Sederhana, tegas dan punya prinsip. Belajarnya luar biasa, setiap hari itu yang namanya baca media itu tujuh sampai delapan media setiap hari itu beliau baca," ujar dia.

Artidjo meninggal dunia pada Minggu (28/2/2021) sekitar pukul 14.00 WIB karena penyakit paru-paru dan jantung.

Rencananya, Artidjo akan dimakamkan di Situbondo, Jawa Timur, yang merupakan tanah kelahirannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com