SALATIGA, KOMPAS.com - Kamis (25/2/2021) malam, Kasat Lantas Polres Salatiga AKP Sopian Rahmadyanto berkunjung ke Rumah Dinas Wali Kota Salatiga.
Pria asal Garut yang baru bertugas dua bulan di Salatiga itu tertarik dengan bangunan rumah dinas yang merupakan benda cagar budaya (BCB), serupa dengan kantor Satlantas Polres Salatiga dengan Benteng De Hock-nya.
Sopian yang ditemani Kanit Regident Ipda Leonard Paul Wabia, diajak Wali Kota Salatiga Yuliyanto untuk berkeliling rumah dinas.
Setiap sudut rumah tersebut dijelajahi dan dijelaskan fungsinya.
"Semua bangunan masih difungsikan, tapi ada beberapa yang terkunci karena terkenal angker. Ada juga semacam penjara karena pakai jeruji itu, bahkan beberapa paranormal dan Tukul Jalan-jalan pernah ke sini untuk membuktikan sendiri," kata Yuliyanto.
Baca juga: Kisah Cinta Soekarno Berawal dari Rumah Inggit Garnasih
Meski begitu, Yuliyanto mengaku selama mendiami rumah dinas tersebut tidak pernah mengalami hal-hal aneh.
"Kalau saya tidak pernah, tapi cerita Satpol PP atau penjaga pernah melihat dan mengalami sendiri," jelasnya.
Dikatakan Yuliyanto, di taman belakang ada satu lampu yang selalu mati meski sudah dibenahi berulang kali.
"Meski lampu diganti, aliran listrik dibenerin, tetap mati. Kalau lampu-lampu yang di sebelahnya menyala," ujarnya menunjuk titik lampu di depan tangga arah keluar.
Tak berselang lama, Yuliyanto memanggil Dwi Janarko, anggota Satpol PP yang berjaga malam itu. Koko, panggilan akrabnya, mengamini pernyataan Yuliyanto yang mengatakan Rumah Dinas Wali Kota Salatiga kental dengan nuansa mistis.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan