Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eri Cahyadi Dilantik Jadi Walkot Surabaya, Pengamat: Dia Digadang-gadang Seperti Risma...

Kompas.com - 26/02/2021, 20:05 WIB
Ghinan Salman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Di masa pandemi seperti sekarang ini, yang dibutuhkan Eri-Armuji adalah responsibilitas, lebih agresif tanpa meninggalkan ciri khas Risma.

Jika di masyarakat diketahui ada masalah, Eri harus langsung terjun di lapangan menyelesaikan masalah tersebut secepatnya.

"Selama 100 hari kerja Eri-Armuji, persentase di lapangan harus lebih banyak dibanding di kantor. Jika dipersentasekan, 70 persen di lapangan, 30 persen di kantor. Semua masalah administrasi biar dilakukan oleh staf," ujar dia.

Alasan harus banyak di lapangan, menurut Surokim, di masa pandemi seperti sekarang ini, masyarakat membutuhkan sentuhan seorang pemimpin secara langsung.

Apalagi jejak 100 hari kepemimpinan akan sangat membekas di masyarakat. Soal solusi yang diberikan Eri itu berhasil atau tidak, selama masa pandemi ini orang akan lebih bisa memahaminya, seandainya solusi tersebut kurang berjalan baik.

"Selama 100 hari, orang akan melihat kinerja Mas Eri. Apakah sama dengan Bu Risma yang memiliki tipikal pekerja keras. Namun, kerja keras saja tidak cukup untuk Mas Eri," kata dia.

"Mas Eri harus memiliki rasa mengayomi, apa yang dirasakan masyarakat itu, Mas Eri juga bisa merasakan pula. Sehingga harus tidak ada jarak antara Mas Eri dengan masyarakat," tutur dia.

Peneliti senior Surabaya Survei Center (SSC) ini mengatakan, karena harus sering ke lapangan, penampilan Eri juga harus diperhatikan.

Menurut dia, tidak boleh berpenampilan yang formal seperti menggunakan seragam dinas.

Saat di lapangan cukup memakai pakaian non formal atau pakaian sehari-hari, sehingga terkesan santai.

"Saya menilai orang Surabaya saat ini itu tidak membutuhkan sembako. Tapi mengayominya itu lebih penting. Memberikan semangat sambil menepuk pundak masyarakat itu lebih penting," kata dia.

Sebab masa pandemi ini tidak bisa diselesaikan sendiri-sendiri, tapi harus dilakukan besama-sama.

"Jika sudah begitu, Mas Eri akan terkesan tidak hanya bekerja keras seperti Bu Risma, tapi juga bisa ngayomi," ujar Surokim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com