Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Merapi Keluarkan Guguran Lava Pijar 28 Kali, Jarak Luncur Maksimum 1.000 Meter

Kompas.com - 25/02/2021, 09:42 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Guguran lava pijar di Gunung Merapi terjadi 28 kali pada Kamis (25/2/2021) pukul 00.00 WIB-06.00 WIB.

Jarak luncur guguran lava pijar maksimum 1.000 meter ke arah barat daya.

Di dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 25 Februari 2021 pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal. Tinggi asap 50 meter di atas puncak kawah.

"Teramati 28 kali guguran lava pijar di Gunung Merapi," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB, Kamis.

Baca juga: Gunung Merapi Kembali Keluarkan Awan Panas Guguran, Jarak Luncur 800 Meter

Data kegempaan di Gunung Merapi mencatat, guguran sebanyak 67 kali dengan amplitudo  3 mm-58 mm dan durasi 10 detik-175 detik.

"Tingkat aktivitas Gunung Merapi Level III (siaga)," jelasnya.

Baca juga: Gunung Merapi Kembali Keluarkan Lava Pijar, Meluncur hingga 800 Meter

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

Masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com