KOTA SERANG, KOMPAS.com - Vaksinasi untuk lanjut usia (lansia) kategori masyarakat umum di Kota Serang, Banten sudah dimulai hari ini. Rabu (24/2/2021).
Target sasaran vaksin untuk lansia di Kota Serang sebanyak 2.300 orang. Namun, baru 300 lansia yang mendaftarkan diri secara online melalui situs web serang.kemkes.go.id.
"Vaksinasi lansia baru untuk ibukota Provinsi yaitu Kota Serang. Dari data yang ada ada sekitar 2.300 lansia, namun yang baru terdaftar baru 300 untuk Kota Serang," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti. Rabu.
Baca juga: Disuntik Vaksin, Guru Besar Fakultas Kedokteran Unand: Saya Lansia, Butuh Proteksi Diri
Pada periode selanjutnya, lansia di Kabupaten dan Kota lainnya di Provinsi Banten akan divaksin secara bertahap.
"Untuk vaksinasi tahap dua periode satu ini belum bisa lansia dari luar Kota Serang mendaftar. Nanti periode selanjutnya pada Maret baru lansia yang ada di Kabupaten dan Kota lainnya," ujar Ati.
Dijelaskan Ati, mekanisme pendaftaran vaksinasi untuk kategori lansia ada dua cara atau mekanisme.
Mekanisme pertama yaitu berbasis fasilitas kesehatan (faskes) dengan pendaftaran melalui situs web atau bisa meminta bantuan keluarga atau pengurus RT/RW setempat.
Pada mekanisme berbasis faskes, vaksinasi Covid-19 akan dilaksanakan di puskesmas atau rumah sakit penyedia layanan vaksinasi yang terdekat dari penerima vaksin.
"Mekanisme kedua dengan vaksinasi massal di tempat yang diselenggarakan oleh organisasi atau instansi yang bekerja sama dengan Dinkes Banten," kata Ati.
Meskipun begitu, lansia yang sudah mendaftarkan diri melalui kedua mekanisme tersebut tetap dicek kesehatannya terlebih dahulu apa memungkinkan untuk divaksin.
"Semua lansia boleh mendaftar, nanti akan ada skrining di lokasi, di meja dua itu dilakukan pemeriksaan kesehatan dari mulai status kesehatannya sampai fisik diagnostiknya diperiksa," jelas Ati.
Berdasarkan rekomendasi Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), vaksin sudah semakin aman disuntikan kepada penderita hipertensi, jantung, diabtes yang terkontrol.
"Terbukti KIPI (kejadian ikutan pascaimunisasi) di Banten sampai saat ini baru ada dua kasus sedang itu pun karena ada auto imun, penyakit daya tahan tubuh tidak baik dari lahir," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.