KOMPAS.com - Berawal tudingan mangkir 11 hari dari tugas, dugaan perseteruan antara Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal mengemuka.
Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi kini tidak memiliki ajudan dan sopir. Ia mengaku sopir dan ajudannya ditarik sepihak.
Bahkan, Jumadi kini tidak bisa menempati kantornya di Balai Kota Tegal karena telah dikunci.
Persoalan ini membuat DPRD Kota Tegal hingga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo angkat bicara.
Baca juga: Dituding Mangkir 11 Hari, Wakil Wali Kota Tegal Beberkan Sopir dan Ajudannya Ditarik Sepihak
Kantornya di Balai Kota Tegal terkunci dan rumah dinasnya terlihat sepi.
Menurut Sekda Kota Tegal Johardi, Jumadi sudah tidak diketahui kabarnya sejak 11 Februari 2021.
Jumadi pun sempat mengklarifikasi tuduhan tersebut kepada wartawan pada Senin (22/2/2021).
Dia mengaku selama 11 hari itu masih memiliki beberapa kegiatan dinas.
Baca juga: Disebut 11 Hari Mangkir dari Tugas, Ini Penjelasan Wakil Wali Kota Tegal
Bahkan pada Selasa (23/2/2021), Jumadi datang ke kantornya. Karena tak punya sopir, Jumadi diantar ngantor oleh sang istri.
Namun sesampainya di kantor, pintu justru dalam keadaan terkunci tanpa ada satu orang staf pun.
Di pintu kantornya sudah tertempel kertas bertuliskan "BAPAK WAKIL WALI KOTA TEGAL TIDAK ADA DI TEMPAT MULAI TANGGAL 11 FEBRUARI 2021 SAMPAI SEKARANG".
"Saya ke kantor diantar istri karena tidak ada sopir dan ajudan. Saya mau masuk ternyata pintunya terkunci. Tidak ada staf di dalam," kata Jumadi, kepada wartawan, Selasa (23/2/2021).
Meski sempat membantah rumor ketidakharmonisan dengan sang wali kota, Jumadi kini bingung karena ia tak tahu mengapa kantornya dikunci.
"Sebenarnya oke-oke saja. Namun saya tidak mengerti ada apa ini. Saya tidak ada masalah dan semua harusnya bisa dikomunikasikan," kata dia.
Baca juga: Wakil Wali Kota Tegal Disebut Sudah 11 Hari Mangkir Kerja