Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Perseteruan Wali Kota Tegal dan Wakilnya, Tuduhan Mangkir, Kantor Dikunci hingga Ganjar Berkomentar

Kompas.com - 24/02/2021, 05:35 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Berawal tudingan mangkir 11 hari dari tugas, dugaan perseteruan antara Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal mengemuka.

Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi kini tidak memiliki ajudan dan sopir. Ia mengaku sopir dan ajudannya ditarik sepihak.

Bahkan, Jumadi kini tidak bisa menempati kantornya di Balai Kota Tegal karena telah dikunci.

Persoalan ini membuat DPRD Kota Tegal hingga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo angkat bicara.

Baca juga: Dituding Mangkir 11 Hari, Wakil Wali Kota Tegal Beberkan Sopir dan Ajudannya Ditarik Sepihak

Dituding mangkir 11 hari, kantor terkunci saat kembali

Sejumlah wartawan mengambil gambar kondisi rumah dinas Wakil Wali Kota M. Jumadi yang oleh seorang petugas Satpol PP menunjukan keberadaan mobil dinasnya yang terparkir di halaman belakang, Senin (22/2/2021)KOMPAS.com/Tresno Setiadi Sejumlah wartawan mengambil gambar kondisi rumah dinas Wakil Wali Kota M. Jumadi yang oleh seorang petugas Satpol PP menunjukan keberadaan mobil dinasnya yang terparkir di halaman belakang, Senin (22/2/2021)
Permasalahan diketahui sejak Jumadi tidak terlihat di kantornya dalam beberapa waktu terakhir.

Kantornya di Balai Kota Tegal terkunci dan rumah dinasnya terlihat sepi.

Menurut Sekda Kota Tegal Johardi, Jumadi sudah tidak diketahui kabarnya sejak 11 Februari 2021.

Jumadi pun sempat mengklarifikasi tuduhan tersebut kepada wartawan pada Senin (22/2/2021).

Dia mengaku selama 11 hari itu masih memiliki beberapa kegiatan dinas.

Baca juga: Disebut 11 Hari Mangkir dari Tugas, Ini Penjelasan Wakil Wali Kota Tegal

Bahkan pada Selasa (23/2/2021), Jumadi datang ke kantornya. Karena tak punya sopir, Jumadi diantar ngantor oleh sang istri.

Namun sesampainya di kantor, pintu justru dalam keadaan terkunci tanpa ada satu orang staf pun.

Di pintu kantornya sudah tertempel kertas bertuliskan "BAPAK WAKIL WALI KOTA TEGAL TIDAK ADA DI TEMPAT MULAI TANGGAL 11 FEBRUARI 2021 SAMPAI SEKARANG".

"Saya ke kantor diantar istri karena tidak ada sopir dan ajudan. Saya mau masuk ternyata pintunya terkunci. Tidak ada staf di dalam," kata Jumadi, kepada wartawan, Selasa (23/2/2021).

Meski sempat membantah rumor ketidakharmonisan dengan sang wali kota, Jumadi kini bingung karena ia tak tahu mengapa kantornya dikunci.

"Sebenarnya oke-oke saja. Namun saya tidak mengerti ada apa ini. Saya tidak ada masalah dan semua harusnya bisa dikomunikasikan," kata dia.

Baca juga: Wakil Wali Kota Tegal Disebut Sudah 11 Hari Mangkir Kerja

 

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono bersama Kapolres Tegal Kota AKBP Rita Wulandari meninjau Rusunawa Tegalsari yang dijadikan tempat isolasi mandiri pasien Covid-19, Senin (23/11/2020).KOMPAS.com/Tresno Setiadi Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono bersama Kapolres Tegal Kota AKBP Rita Wulandari meninjau Rusunawa Tegalsari yang dijadikan tempat isolasi mandiri pasien Covid-19, Senin (23/11/2020).
Diminta menghadap wali kota

Sementara Sekda Johardi saat dihubungi wartawan mengatakan, bahwa Jumadi harus menemui Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono terlebih dahulu.

"Kan harus menghadap Pak Wali Kota dulu biar dibuka. Memberi penjelasan kepada wali kota," jelas Sekda lewat WhatsApp.

Sebelumnya, Johardi menjelaskan bahwa sopir dan ajudan Jumadi bukan ditarik sepihak melainkan telah mengundurkan diri secara pribadi.

Jumadi dipersilakan mengajukan sopir dan ajudan kembali.

Baca juga: Kantor Terkunci Tanpa Staf, Wakil Wali Kota Tegal Batal Ngantor

DPRD turun tangan

Ketua DPRD Kota Tegal, Jawa Tengah, KusnendroKOMPAS.com/Tresno Setiadi Ketua DPRD Kota Tegal, Jawa Tengah, Kusnendro
Ketua DPRD Kota Tegal Kusnendro akan memanggil Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal terkait permasalahan ini.

"Inisiator untuk mengundang keduanya datang dari partai pendukung. Yang secara kewajiban moral bertanggung jawab terhadap calon yang diusungnya," kata Kusnendro kepada wartawan, Selasa (23/2/2021).

DPRD akan meminta klarifikasi atas persoalan yang terjadi agar roda pemerintahan bisa berjalan dengan baik.

Menurutnya keberadaan wali kota dan wakil wali kota adalah satu paket.

"Ada rembuk ya harus dirembuk. Pasti ada jalan keluarnya. Duduk bersama tak perlu diributkan," katanya.

Baca juga: Praka MS Jadi Tersangka, Kumpulkan Ratusan Amunisi Saat Latihan Menembak dan Dijual hingga ke Tangan KKB

Ganjar minta duduk bersama, jika tidak...

Isu ketidakharmonisan keduanya pun terdengar ke telinga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Ganjar meminta keduanya duduk bersama menyelesaikan persoalan.

"Halah ngono wae kok (cuma seperti itu saja kok), mbok duduk bareng. Kalau memang urusan-urusan pribadi begitu mbok duduk bareng baik-baik," kata Ganjar kepada wartawan dikantornya, Selasa (23/2/2021).

Dia mengaku belum mengetahui duduk perkara yang menyebabkan konflik tersebut.

Namun Ganjar meminta keduanya segera menyelesaikan masalah.

"Kalau enggak bisa menyelesaikan, suruh ketemu saya dua-duanya. Tapi saya belum tahu soal itu," ucap dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia, Tresno Setiadi | Editor : Khairina, Dony Aprian, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com