Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Gotong Jenazah Tokoh Adat Terobos Sungai yang Banjir gara-gara Tak Ada Jembatan

Kompas.com - 23/02/2021, 16:24 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Video sejumlah warga di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menggotong jenazah menerobos sungai yang sedang banjir viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 1 menit 13 detik, terlihat 16 orang pria menggotong peti berwarna putih menerobos banjir di kali Nisnoni, Desa Liliana, Kecamatan Nunbena, Kabupaten TTS.

Mereka mengikat peti itu dengan dua batang kayu berukuran sedang menggunakan tali nilon berwarna biru.

Mereka terpaksa nekat menerobos banjir karena tidak ada jembatan penghubung di wilayah tersebut.

Baca juga: Pemprov Jatim Tarik Dana Rp 9 Miliar untuk Yudhoyono Foundation, Ini Alasannya

Wakil Bupati TTS Johny Army Konay membenarkan hal itu.

Army pun saat kejadian itu sedang berada di lokasi sungai tersebut.

"Betul, warga menggotong jenazah seorang tokoh adat di Desa Liliana, hari Minggu, 21 Februari 2021. Saya juga ada di lokasi," ungkap Army saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (23/2/2021).

Menurut Army, ada belasan anak sungai di lokasi tersebut sehingga mereka pun akhirnya terjebak banjir.

"Saya juga kemarin terjebak banjir. Memang di lokasi itu walaupun tidak ada hujan, tetapi banjir bisa saja datang mendadak kalau ada hujan di bagian hulu seperti Fatumnasi dan wilayah Mutis," ujar dia.

Konay menyebutkan, jenazah ini merupakan tokoh adat yang sebelumnya sakit di rumah sakit umum di ibu kota Kabupaten TTS dan hendak dimakamkan di kampung halamannya.

Baca juga: Perpanjang PPKM Mikro di Madiun, Warga Boleh Gelar Hajatan, Ini Syaratnya

Mobil yang membawa jenazah dari Soe, ibu kota Kabupaten TTS, tak bisa melanjutkan perjalanan karena arus banjir yang deras.

"Warga terpaksa menggotong jenazah menerobos banjir dan melintasi anak sungai lainnya dengan jarak tempuh tujuh kilometer agar bisa tiba di tempat permakaman keluarga di Desa Liliana," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com