Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Dilakukan TNI-Polri Usai Warga Desa Tuban Borong 176 Mobil dan Jadi Miliarder

Kompas.com - 19/02/2021, 18:54 WIB
David Oliver Purba

Editor

TUBAN, KOMPAS.com- Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono mengatakan, patroli keamanan di tiga desa di Tuban yang warganya mendadak jadi miliarder akan ditingkatkan.

Hal itu untuk mengantisipasi orang yang berniat buruk karena fenomena kaya mendadak tersebut. 

Ketiga desa itu adalah Desa Sumurgeneng, Desa Wadung, dan Desa Kaliuntu.

"Jadi meningkatkan perhatian kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) itu pasti lah," kata Ruruh saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (19/2/2021).

Baca juga: Ratusan Warga Tuban Mendadak Jadi Miliarder, Begini Upaya Polisi dan TNI Jaga Keamanan Desa

Salah satu upaya dengan meningkatkan intensitas patroli rutin anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa di lapangan.

Baca juga: Tak Ikut Borong Mobil, Pengunggah Video Miliarder Tuban Pilih Habiskan Rp 9,7 M untuk Hal Ini

Termasuk mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan dalam menjaga keamanan diri sendiri dan orang lain.

"Mungkin aja kan mereka yang membeli mobil itu enggak punya garasi. Mereka kita kasih imbauan agar memastikan keamanan dirinya dan hartanya," ucap Ruruh.

Patroli setiap hari

Babinsa Desa Sumurgeneng Serka Heri Purnomo mengaku hampir setiap hari berada di wilayah itu untuk memantau keamanan.

Baca juga: Selain Borong 176 Mobil, Ini yang Dilakukan Ratusan Warga Desa dengan Uang Miliaran Rupiah yang Didapat

Pihaknya bersama Bhabinkamtibmas juga intens membangun komunikasi dengan warga agar perkembangan informasi situasi dan kondisi keamanan desa tetap terpantau.

 

"Sejak ada pembebasan lahan pembangunan kilang minyak, saya hampir setiap hari standby di desa," kata Heri Purnomo, saat dikonfirmasi.

Pihaknya bersama Bhabinkamtibmas juga intens membangun komunikasi dengan warga agar perkembangan informasi situasi dan kondisi keamanan desa tetap terpantau.

Diberitakan sebelumnya, 225 KK di Desa Sumurgeneng mendapat ganti rugi penjualan lahan proyek kilang minyak Pertamina. 

PT Pertamina juga menghargai tanah warga lebih tinggi dari biasanya, yaitu Rp 600.000 sampai Rp 800.000 per meter.

Rata-rata, warga mendapatkan ganti rugi Rp 8 miliar. Ada juga warga yang mendapat uang sebesar Rp 26 miliar.

Uang tersebut digunakan warga untuk membuka usaha, membangun rumah, dan membeli tanah.

Ratusan warga juga bersamaan memborong 176 mobil yang akhirnya viral dan jadi perbicangan warganet. (Penulis Kontributor Tuban, Hamim | Editor Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com