Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Kisah Kepala Daerah di Akhir Masa Jabatan, Ada yang Meninggal dan Diberi Hadiah Mural

Kompas.com - 18/02/2021, 05:50 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Akhir masa jabatan sejumlah kepala daerah di Indonesia diwarnai berbagai kisah.

Di Solo, Jawa Tengah, sang wali kota diberi ucapan terima kasih lewat lukisan mural.

Sedangkan di Kabupaten Paser, bupati meninggal sehari sebelum masa jabatannya habis.

Baca juga: Tangis ASN Solo Iringi Kepulangan Rudy dan Purnomo di Hari Terakhir Menjabat

1. Lukisan mural "maturnuwun" untuk Wali Kota Solo

Mural FX Rudy yang dibuat di tembok sepanjang Jalan Juanda, Kelurahan Puncangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Selasa (16/2/2021).  (tribun solo/ ryantono) Mural FX Rudy yang dibuat di tembok sepanjang Jalan Juanda, Kelurahan Puncangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Selasa (16/2/2021). (tribun solo/ ryantono)
Setelah menjabat dua periode sebagai Wali Kota Solo, FX. Hadi Rudyantmo pamit.

Sebagai wujud terima kasih warga, Rudy, sapaan wali kota mendapatkan ucapan berbentuk lukisan mural.

Mural menggambarkan wajah Rudy beserta tulisan "Maturnuwun" yang dalam bahasa Indonesia berarti terima kasih.

Hadiah itu membuat Rudy terharu.

"Ini yang membuat saya kembali termotivasi. Tadinya saya dengan Pak Pur merasa sudah tidak punya harga diri. Akhirnya teman-teman melakukan seperti itu saya termotivasi kembali," ungkap dia.

Baca juga: Heboh Puluhan Ambulans Konvoi, Ternyata Angkut 375 Santri Positif Covid-19 di Tasikmalaya

Koordinator pelukis mural, Irul Hidayat mengatakan, lukisan ini dipersembahkan warga untuk Rudy.

"Mural ini sebagai hadiah Pak Rudy jelang purnatugas sebagai Wali Kota Solo tanggal 17 Februari 2021," kata Koordinator muralis Solo Irul Hidayat di Solo, Jawa Tengah, Selasa (16/2/2021).

Tampak dalam lukisan tersebut, Rudy mengenakan beskap dan blangkon khas Jawa dengan latar belakang karya pembangunannya selama ini, seperti Stadion Manahan, Bendung Tirtonadi dan Tugu Keris.

Mural itu terlihat di Jalan Ir Juanda dan kawasan Ngarsopuro. Menurut Irul, lukisan tersebut mewakili kinerja wali kota selama ini.

"Kerja keras itu biasa beliau mulai dari hal-hal ringan dan sederhana, seperti menyapu. Menyapu ini dapat diartikan sebagai simbol kebersihan kota dan simbol kecintaan pada pemerintahan yang bersih, seperti yang selama ini beliau bangun di Solo," ungkap Irul.

Tak hanya itu, muncul pula spanduk-spanduk ucapan terima kasih yang tersebar di Kota Solo.

Baca juga: Jelang Pensiun, Rudy Diberi Hadiah Lukisan Mural Maturnuwun di Jalan Kota Solo

2. Bupati Paser meninggal sehari sebelum akhir masa jabatan

Sehari sebelum masa jabatannya berakhir, Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi meninggal dunia.

Masa jabatan Yusriansyah berakhir pada 17 Februari 2021. Namun, ia meninggal dunia pada Selasa, 16 Februari 2021.

Sehari sebelum meninggal dunia atau pada Senin (15/2/2021), Bupati Paser Yusriansyah sempat menggelar acara perpisahan di rumah jabatan bupati, Jalan Kusuma Bangsa, Tanah Grogot.

Dalam kesempatan itu, Yusriansyah sempat meminta maaf kepada rakyat yang ia pimpin selama masa pemerintahannya.

"Saya mohon maaf apabila apa yang saya lakukan belum memenuhi keinginan dan harapan masyarakat di Kabupaten Paser ini," kata dia.

Baca juga: Senyum Sang Guru Honorer Kembali, 16 Tahun Mengabdi dan Dipecat Usai Unggah Gaji Rp 700.000, Hervina Kini Mengajar Lagi

Yusriansyah juga mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantunya selama menjalankan roda pemerintahan.

Ia pun mengajak masyarakat mendukung pemerintahan baru demi kemajuan Kabupaten Paser.

"Mari kita sama-sama mendukung pemerintahan yang baru agar Kabupaten Paser lebih baik lagi," kata Yusriansyah.

Tak disangka, beberapa jam setelah acara pelepasan, Yusriansyah dilarikan ke IGD Rumah Sakit Pertamina Balikpapan.

Menurut Direktur RS Pertamina Balikpapan Khaeruddin, Bupati Paser datang dengan keluhan demam, batuk dan sesak napas.

Ia juga memiliki riwayat penyakit jantung.

Namun, Yusriansyah akhirnya meninggal dunia, tepat sehari sebelum masa jabatannya sebagai bupati berakhir.

Baca juga: Hasil Swab PCR Negatif Covid-19, Bupati Paser yang Meninggal Punya Riwayat Jantung

3. Akhiri jabatan Bupati Jember, Ini pesan Faida

Bupati Jember Faida (dua dari kiri) menyerahkan sertifikat tangguh COVID-19 kepada gereja dan mall di Pendapa Wahyawibawagraha Jember, Selasa (16/2/2021) sore.ANTARA Bupati Jember Faida (dua dari kiri) menyerahkan sertifikat tangguh COVID-19 kepada gereja dan mall di Pendapa Wahyawibawagraha Jember, Selasa (16/2/2021) sore.
Bupati Jember Faida mengakhiri masa jabatannya dengan membagikan sejumlah sertifikat tangguh Covid-19 kepada delapan gereja dan satu pusat perbelanjaan pada Selasa (16/2/2021).

Dalam kesempatan itu Bupati Jember mengungkapkan jika pembagian sertifikat tersebut ialah kegiatan terakhirnya.

"Ini kegiatan terakhir saya dan penyerahan sertifikat harus dilakukan karena rasa tanggung jawab terhadap penanganan Covid-19 di Jember," tutur dia seperti dikutip dari Antara.

Namun usai penyerahan, Bupati Faida enggan diwawancarai oleh sejumlah wartawan yang telah menunggunya.

Pada hari serah terima jabatan, Rabu (17/2/2021), Bupati Jember menyampaikan pesan dan permohonan maaf selama masa kepemimpinannya.

"Kalau ada yang kurang baik, hendaknya dapat dilupakan," kata dia.

Tak hanya itu, Faida juga meminta agar perselisihan yang tidak perlu dihentikan.

“Menghentikan sabotase-sabotase, hambatan hambatan dan ketakutan ketakutan melaksanakan tugas yang tidak perlu,” terang dia.

Baca juga: Masa Jabatan Bupati Jember Faida Resmi Berakhir, Ini Pesan Terakhirnya

Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution diusulkan menjadi wali kota defenitif oleh DPRD Medan pada Selasa (26/1/2021)Dok: Humas Pemko Medan Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution diusulkan menjadi wali kota defenitif oleh DPRD Medan pada Selasa (26/1/2021)

3. Akhyar selesaikan 6 hari jabat Wali Kota Medan

Wali Kota Medan Akhyar Nasution langsung mengakhiri masa jabatannya setelah bertugas menjadi wali kota selama enam hari.

Akhyar yang melanjutkan kepemimpinan wali kota sebelumnya, Dzulmi Eldin, memohon maaf kepada masyarakat jika terdapat kekurangan selama menjabat.

"Kami memohon maaf untuk segala kekurangan yang ada. Semoga, segala niat baik dan terbaik yang dilakukan untuk Kota Medan menjadi amal jariyah untuk kita semua," kata Akhyar dalam Rapat Pengusulan Pemberhentian Wali Kota Medan Masa Jabatan 2016-2021 di gedung DPRD Medan, Selasa (16/2/2021).

Dia juga mengingatkan masyarakat untuk bersama-sama mencegah penularan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan.

Kepada wali kota baru, Akhyar berpesan agar visi dan misi saat kampanye diwujudkan.

Setelah tidak lagi menjabat, Akhyar mengaku akan tetap menjalani rutinitas sebagai masyarakat maupun kader partai.

"Ya biasalah, kegiatan pribadi, sosial dan Insya Allah saya tetap aktif di partai," pungkas Akhyar.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Zakaris Demon Daton, Labib Zamani, Mei Leandha | Editor : Aprillia Ika, Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief), Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com