Pada 2017, U mengaku dikenalkan oleh suami Pariyem. Setelah merasa cocok, dirinya mempekerjakan Pariyem sebagai asisten rumah tangga.
“Kalau memang enggak kerasan, empat tahun ikut saya, kok baru sekarang melakukan seperti itu? Kalau memang tidak saya beri makan, coba dilihat, apakah pembantu saya itu kurang gizi? Tidak benar kalau tidak diberi makan,” jelas U.
U juga membantah tak memberi Pariyem gaji selama bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumahnya.
Menurutnya, saat awal bekerja, Pariyem menyebu terserah mau digaji berapa saja. Saat itu, Pariyem hanya ingin anaknya bisa sekolah.
Baca juga: Dapat Uang Rp 18 M Usai Jual Tanah ke Pertamina, Nurul Beli Innova dan HRV, lalu Bangun TPA
U pun membiayai sekolah anak Pariyem sejak umur lima tahun. Kini, anak itu duduk di kelas lima sekolah dasar (SD).
"Dia sendiri yang meminta gaji Rp 300.000 per bulan. Dia bilang terserah saya mau digaji berapa, yang penting anaknya bisa sekolah," jelas U.
Sang majikan menjelaskan alasan memberi gaji Rp 300.000 kepada Pariyem.
"Pekerjaannya hanya cuci dan setrika, serta bersih-bersih. Pekerjaan lainnya istri saya yang kerjakan," kata U.
Pariyem, jelas U, juga menitipkan gaji kepada istrinya, M. Pariyem akan meminta gaji itu ketika butuh uang.