Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Warga Mengungsi karena Aksi KKB Tidak Hanya Mengincar Aparat Keamanan, tapi...

Kompas.com - 17/02/2021, 18:31 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Aksi teror yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Intan Jaya, Papua, semakin hari meresahkan warga.

Akibtanya, membuat warga dari empat kampung memilih mengungsi ke Kompleks Pastoran Gereja Katolik Sanyo Mikael Bilogai, Distrik Sugapa.

"Kami telah memberikan bantuan makanan dan kebutuhan pokok lainnya bagi warga yang mengamankan diri di komplek pastoran. Hingga saat ini kami terus mendata, warga yang berlindung di komplek gereja," kata Kapolres Intan Jaya AKBP I Wayan G Antara, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (17/2/2021).

Baca juga: Kekhawatiran Kades Usai Ratusan Warganya Mendadak Jadi Miliarder

Warga memilih mengungsi karena takut menjadi korban konflik bersenjata antara aparat keamanan dengan KKB.

Sebab, aksi KKB tak hanya mengincar aparat keamanan tapi juga warga.

"Warga mengungsi karena aksi KKB yang tidak hanya mengincar aparat keamanan, namun juga mereka," ujarnya.

Baca juga: Situasi Intan Jaya Mencekam, Polisi Sebut KKB Sudah Ada di Kota


Kata Wayan, saat ini KKB sudah masuk di kawasan kota.

"KKB sudah menempatkan anggotanya hingga di Sugapa," ujarnya.

Atas aksi teror yang dilakukan KKB yang tiada henti, kata Wayan, pihaknya sudah menetapkan status keamanan siaga satu.

Baca juga: Guru Honorer yang Dipecat karena Unggah Gaji Akan Kembali Mengajar, Kadis Pendidikan Bone: SK Akan Kami Perbarui

Meskipun situasi mencekam, warga di Sugapa tetap beraktivitas dari pagi hingga sore hari.

Namun, pihaknya meminta warga untuk tidak melakukan aktivitas pada pukul 17.00 WIT.

"Tadi warga masih jualan," ungkapnya.

Baca juga: Mencekam, Teror KKB Tiada Henti, Polisi Tetapkan Siaga 1 di Intan Jaya

Sebelumnya diberitakan sebelumnya, warga yang mengungsi di Kabupaten Intan Jaya terus bertambah. Sampai Senin (15/2/2021), jumlahnya telah mencapai sekitar 1.000 orang.

Mereka mengungsi ke Kompleks Pastoran Gereja Katolik Santo Mikael Bilogai, Distrik Sugapa.

"Pengungsi tambah dari Mamba, dari (sebelumnya) 600 orang lalu tambah dari Mamba sekitar 400-500 orang, jadi sekarang sudah sekitar seribu orang," ujar Adminstator Diosesan Keuskupan Timika, P Marthen Kuayo, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (16/2/2021).

Baca juga: Ibu dan Anak Ditemukan Tewas di Kolong Tempat Tidur, Ini Kata Polisi

 

(Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor : Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com