PEKANBARU, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru mencopot Agus Pramono dari jabatan sebagai kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Pekanbaru, Provinsi Riau.
Agus dicopot terkait persoalan sampah yang sudah lama menumpuk di ibu kota Provinsi Riau itu.
"Ya, ini soal kinerjanya (Agus Pramono) membuat masyarakat resah. Intinya diperiksa terkait sampah," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT kepada Kompas.com usai mengikuti normalisasi dan deklarasi Indonesia zero ODOL 2023 di Terminal Tipe A Bandara Raya Payung Sekaki (BRPS), Pekanbaru, Selasa (16/2/2021).
Baca juga: Sampah Menumpuk di Pekanbaru, Kadis LHK Minta Maaf
Dia mengatakan, saat ini Agus Pramono diperiksa Inspektorat Pekanbaru terkait permasalahan sampah yang berserakkan di Pekanbaru.
"Pemeriksaan Inspektorat masih berjalan," sebut Wali Kota Pekanbaru dua periode ini.
Firdaus mengaku sudah sejak jauh hari mengingatkan DLHK agar melakukan lelang sebelum kontrak berakhir.
"Persoalannya dari awal karena kurang tanggapan DLHK. Saya sudah ingatkan kontrak berakhir Desember 2020, lelang harus dilakukan Oktober atau November. Tetapi, tenyata lelang Januari, gagal lagi, jadi panjang," ujar Firdaus.
Ia menegaskan, persoalan sampah di Pekanbaru segera diatasi. Sebab, proses lelang ulang angkutan sampah sedang berlangsung.
"Sekarang proses sampah di pelelangan. Jadi penanganan masih ditangani di DLHK. Pekanbaru ini kota metropolitan, tak bisa sampah ditangani secara swadaya. Jadi bulan Maret kita berharap sudah punya rekan untuk pengangkutan sampah," pungkas Firdaus.
Seperti diberitakan sebelumnya, sampah menumpuk sejak Januari 2021 hingga saat ini. Sampah menumpuk, karena proses lelang yang lama.
Baca juga: Masalah Sampah di Pekanbaru Ditangani Polda Riau, Kemungkinan Ada Tersangka
Hal ini menjadi keluhan warga, karena sampah menumpuk dan mengeluarkan bau busuk.
Bahkan, kasus sampah di Pekanbaru ini turut diselidiki oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau. Penyelidikan dilakukan atas dugaan kelalaian dalam mengelola sampah, yang berakibat pada pencemaran lingkungan masyarakat
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.