Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Batang Janji Percepat dan Permudah Perizinan Investasi di KIT

Kompas.com - 14/02/2021, 23:00 WIB
Ari Himawan Sarono,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BATANG, KOMPAS.com - Bupati Batang Wihaji sangat mengapresiasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang di masa pandemi ini mampu memastikan investor masuk di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah

Untuk memperlancar tarkait dengan perizinan, Wihaji menyatakan kesiapannya mempermudah perizinan yang berkaitan dengan Pemerintah Kabupaten Batang.

“Pemkab Batang akan melayani semua yang berkaitan dengan pelayanan perizinan, yaitu mempermudah dan mempercepat sesuai peraturan perundang-undangan,” kata Wihaji usai meninjau KIT Batang di Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Minggu (14/2/2021).

Baca juga: Kesaksian Aneh Sopir yang Tersesat di Hutan, Jalan Bagus dan Ada Lampu

Tidak hanya itu, Pemkab Batang juga memastikan keberpihakan investor agar menyerap tenaga kerja lokal Kabupaten Batang. 

Adapun persoalan keahlian tenaga kerja, Pemkab Batang siap memberikan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) untuk mendukung tenaga kerja di KIT Batang.

“Prinsipnya itu, karena pesan Pak Presiden, KIT di Batang untuk cipta lapangan kerja, minimal ada manfaat masyarakat Kabupaten Batang,” kata dia.

Baca juga: Tanggapi Bupati Batang yang Tak Tutup Tempat Keramaian, Ganjar: Tutup Saja, Masih Ada Waktu

Sementara itu, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia merinci investor yang positif masuk di Kawasan Industri (KIT) Batang.

Pihaknya memastikan perusahaan besar dari Korea Selatan yakni LG Group siap masuk di KIT Batang yang berlokasi di zona II.

Perusahaan tersebut akan membangun industri baterai mobil listrik.

“Masuk pertama adalah LG, yakni industri baterai mobil yang terintegrasi dari hulu ke hilir,” kata dia.

Ia mengatakan, perusahaan besar tersebut merupakan konsorsium yang di dalamnya ada Hyundai dan anak perusahaan yang lain, serta BUMN yang terdiri dari PT Antam, PT PLN dan lainnya.

“Total investasinya Rp 142 triliun. Ini tidak hanya di Kabupaten Batang, smelternya juga ada di Maluku Utara. Di Batang sendiri akan dibangun recycle, cathode, dan precursor," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com