Kepala Pos Pemadam Kebakaran Sebatik Barat Basir mengatakan, tak ada barang yang bisa diselamatkan dari dalam rumah.
Termasuk uang hasil penjualan buah sawit mereka yang nilainya mencapai hampir Rp 100 juta.
Uang tersebut, kata Basir disimpan di dalam plastik dan ludes tak bersisa.
"Anak-anak korban juga menyesalkan kenapa kedua orangtua mereka tidak pernah menyimpan uangnya di bank. Jadi, menurut laporan korban, ada uang dia simpan dalam kompek (plastik) nilainya hampir Rp 100 juta, uang jual sawit, habislah terbakar tidak bersisa,” lanjut dia.
Baca juga: Agar Semburan Gas Seperti di Pesantren Tak Terjadi Lagi, Ahli Minta Pemerintah Lakukan Ini
Dari penelusuran, api diduga berasal dari bara kayu bakar dalam tungku masak.
Api itu diduga menyambar kabel yang berada di atas tungku.
"Analisa kami, bara api itu masih menyala saat ditinggal penghuninya, angin saat ini kan bertiup kencang, api menyala, lalu menyambar kabel di atas tungku dan terjadi korsleting sehingga api membesar," kata Basir.
Adapun, pemadaman dilakukan hampir sekitar 1 jam 20 menit dan melibatkan 10 petugas pemadam kebakaran, dibantu warga sekitar.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Nunukan, Ahmad Dzulviqor | Editor : Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.