KOMPAS.com- Kesedihan dialami pasangan suami istri di Nunukan, Kalimantan utara, Juddin (60) dan Muna (56),
Bagaimana tidak, tak hanya rumahnya yang terbakar, uang Rp 100 juta hasil penjualan buah sawit mereka juga ikut ludes dilalap api.
Juddin dan Muna bahkan tak mengetahui api membakar rumah mereka.
Saat kebakaran terjadi, suami istri tersebut sedang tak berada di rumah.
Baca juga: Rumah Terbakar, Uang Hampir Rp 100 Juta Milik Pasutri Lansia Ini Ludes Tak Tersisa
Rumah yang ditinggali Juddin dan Muna merupakan rumah panggung berstruktur kayu dan berukuran 8x15 meter.
Menung menuturkan, ketika api mulai membakar rumah, pasangan suami istri itu sedang bekerja.
Juddin bekerja di kebun. Sedangkan Muna bekerja sebagai buruh ikat rumput laut.
Sehingga, keduanya sama sekali tidak mengetahui bahwa rumahnya mengalami kebakaran.
Di tengah aktivitas keduanya, warga datang dan memberi tahu jika rumah pasangan suami istri itu terbakar.
Namun, api telah telanjur besar.
"Yang pertama lihat kebakaran itu warga yang lewat situ, jarak rumah dengan tetangga sekitar 300 meter, saat itu, api sudah besar dan susah dipadamkan," tutur Menung.
Kini, keduanya terpaksa menumpang tinggal di rumah anaknya.
"Jadi yang tersisa tinggal baju melekat di badan saja itu, tidak ditahu juga apa sebab kebakaran oleh mereka, sekarang mereka tinggal dengan anaknya di desa lain," kata dia.
Baca juga: Tolak Pakai Perahu Karet, Risma yang Bersepatu Bot Pink Pilih Jalan Temui Korban Banjir Demak
Kepala Pos Pemadam Kebakaran Sebatik Barat Basir mengatakan, tak ada barang yang bisa diselamatkan dari dalam rumah.
Termasuk uang hasil penjualan buah sawit mereka yang nilainya mencapai hampir Rp 100 juta.
Uang tersebut, kata Basir disimpan di dalam plastik dan ludes tak bersisa.
"Anak-anak korban juga menyesalkan kenapa kedua orangtua mereka tidak pernah menyimpan uangnya di bank. Jadi, menurut laporan korban, ada uang dia simpan dalam kompek (plastik) nilainya hampir Rp 100 juta, uang jual sawit, habislah terbakar tidak bersisa,” lanjut dia.
Baca juga: Agar Semburan Gas Seperti di Pesantren Tak Terjadi Lagi, Ahli Minta Pemerintah Lakukan Ini
Dari penelusuran, api diduga berasal dari bara kayu bakar dalam tungku masak.
Api itu diduga menyambar kabel yang berada di atas tungku.
"Analisa kami, bara api itu masih menyala saat ditinggal penghuninya, angin saat ini kan bertiup kencang, api menyala, lalu menyambar kabel di atas tungku dan terjadi korsleting sehingga api membesar," kata Basir.
Adapun, pemadaman dilakukan hampir sekitar 1 jam 20 menit dan melibatkan 10 petugas pemadam kebakaran, dibantu warga sekitar.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Nunukan, Ahmad Dzulviqor | Editor : Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.