Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Ini Motif Pelaku yang Bunuh Penjual Sayur lalu Perkosa Jasadnya

Kompas.com - 13/02/2021, 07:03 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Setelah polisi menangkap AR (24), pelaku yang membunuh dan memerkosa jasad M (43), penjual sayur yang ditemukan tewas di aliran sungai Kempung Baru, Desa Parigi, Kecamatan Cikande, Kabupaten, Serang Banten, fakta demi fakta mulai terungkap. Ternyata, motif pelaku karena birahi.

"Motifnya birahi, memerkosa korban dalam kondisi sudah tidak bernyawa," kata Kapolres Serang AKBP Mariyono kepada wartawan di Mapolres Serang, Jumat (12/2/2021).

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan polisi, saat melakukan aksinya, pelaku dalam keadaan mabuk usai pesta miras bersama dengan temannya di sebuah gubuk di Kampung Kayu Areng, Desa Parigi, Kecamatan Cikande, Serang, pada Senin (8/2/2021) pukul 15.00 WIB hingga Selasa (9/2/2021) dini hari.

"Dia minum-minum di gubuk sampai mabuk, setelah mereka minum teman-temannya pulang," ujarnya.

Baca juga: Pengakuan Oknum Pembina Pramuka Bunuh dan Perkosa Siswi SMP: Saya Suka Sama Dia, tapi...

Rencananya, pelaku dan rekannya berinisial S pada pukul 04.00 WIB akan membeli minum lagi. Namun, warung tempat penjual miras tersebut tutup hingga mereka memilih untuk pulang ke rumah.

Kata Mariyono, di tengah perjalanan, pelaku turun dari motor karena jalan rusak dan memutuskan berjalan kaki sementara rekannya melanjutkan perjalanan.

Saat berjalan kaki, sambung Mariyono, pelaku melihat ada korban melintas dengan mengendarai sepeda motor hendak ke Pasar Cikande untuk belanja sayur.

Baca juga: Pembunuh Wanita Penjual Sayur Ditangkap, Terungkap Pelaku Juga Perkosa Jenazah Korban

Melihat itu, pelaku kemudian bersembunyi di semak-semak lalu menghandangnya.

"Karena dilokasi jalannya rusak, korban mengendarai motornya pelan-pelan lalu dihadang oleh pelaku," ungkapnya.

Saat kejadian, sambung Mariyono, korban meminta tolong kepada pelaku untuk melepaskannya karena ia memiliki keluarga dan anak yang harus dinafkahi.

Baca juga: Pesta Tuak Berujung Maut, Penjual Sayur Dibunuh Pemuda Pengangguran, Jenazahnya Diperkosa

Namun, pelaku yang dalam keadaan mabuk tak menghiraukannya dan mencekiknya hingga tewas.

Melihat korban telah tewas, pelaku kemudian memerkosa jenazah korban dan pergi usai melakukan aksinya.

Pelaku sendiri ditangkap setelah petugas menemukan sandal miliknya saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Satu Keluarga di Surabaya Jadi Copet, Ini Peran Setiap Pelaku Saat Beraksi

Sandal pelaku yang tertinggal di lokasi kejadian menjadi bukti petunjuk petugas untuk mencari pemiliknya hingga akhirnya ia ditangkap di persembunyianya di Cikande, Serang, pada Rabu (11/2/2021) pukul 11.50 WIB

"Berkat informasi dari masyarakat dan juga penyidikan selama 3x24 jam akhirnya tim kami bisa mengungkap dan menangkap tersangka," ujarnya.

"Jadi, di tempat persembunyian tersangka, kami banyak temukan celana dalam wanita hasil curian," sambungnya.

Baca juga: Pembunuh Penjual Sayur Ternyata Hobi Curi Celana Dalam Wanita

Saat ditangkap pelaku berusaha melawan dengan terpaksa petugas memberikan tindakan tegas dan terarah ke kakinya.

Tak hanya mengamankan pelaku, polisi juga mengamankan beberapa barang bukti yakni satu unit sepeda motor, baju gamis milik korban, kerudung, sandal, serta pakaian dalam korban.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal 338 KUHPidana dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Baca juga: Usai Viral Video Pelajar Ngebut di Air Genangan hingga Menciprat, Orangtua Serahkan Anak ke Polisi

 

(Penulis : Kontributor Serang, Rasyid Ridho | Editor : David Oliver Purba, Aprilia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com