Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaster Pengajian di Kulon Progo, Berawal dari Satu Anggota yang Demam, 35 Orang Dinyatakan Positif Covid-19

Kompas.com - 12/02/2021, 11:33 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 35 anggota pengajian di salah satu masjid di Kabupaten Kulon Progo dinyatakan positif Covid-19.

Lima orang di antaranya harus menjalani perawatan di rumah sakit dan 30 orang lainnya menjalani isolasi mandiri.

Kasus tersebut berawal saat seorang pria berinisial R mengalami demam sejak 22 Januari 2021.

Saat memeriksakan diri di rumah sakit terdekat, R dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil test swab.

Baca juga: Klaster Pengajian di Masjid di Kulon Progo, 35 Orang Terkonfirmasi Positif Covid-19

Dari tracing, ternyata R saat demam sempat mengikuti pengajian di salah satu masjid di Kalurahan (desa) Jangkaran, Kapanewon (kecamatan) Temon, Kulon Progo.

Saat itu 58 orang yang mengikuti pengajian.

Dari hasil tracing, ada 39 peserta yang bergejala mengarah ke Covid-19. Namun dari hasil swab, ada 35 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, TH Baning Rahayujati membenarkan ada klaster pengajian masjid di wilayahnya.

"Kita ada perkembangan klaster baru, yakni klaster pengajian di Kalurahan Jangkaran," kata Baning di kantornya, Kamis (11/2/2021).

Baca juga: Klaster Covid-19 Pengajian Muncul di Kulon Progo, Diduga karena Jabat Tangan

Terpapar diduga dari jabat tangan

Ilustrasi virus flu(dreamerb/Shutterstock)KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Ilustrasi virus flu(dreamerb/Shutterstock)
Baning mengatakan saat pengajian ada kontak fisik dengan cara berjabat tangan antarjemaah. Budaya jabat tangan ini diduga jadi sumber utama penularan virus corona

“Ini pengajian rutin seminggu sekali. Kelemahannya, budaya salamannya masih dilakukan. Salaman kan sudah menjadi sebuah pelanggaran prokes. Katanya (semua pakai) ada masker, tapi persoalan budaya (kontak fisik lewat) salamannya itu yang masih dilakukan," k

Terkait klater tersebut, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 mengisolasi semua kasus positif dan kontak erat. Selain itu mereka menutup sementara masjid untuk disterilisasi.

Dari tracing 35 orang, ditemukan ada 27 kontak erat dan sebanyak 25 sampel swab sudah diambil dari para kontak erat.

Baca juga: Cegah Klaster Keluarga, Warga dan ASN Diimbau Tak Bepergian saat Libur Imlek

“Kita masih menunggu hasilnya,” kata Baning.]

Terkait kasus kasus klater pengajian, Gugus Tugas Covid-19 masih belum mengambil langkah PPKM skala mikro karena penderita tersebar di berbagai pedukuhan.

Namun kemunculan klaster baru ini menimbulkan kekawatiran peningkatan kasus. Padahal menurut Baning penambahan kasus baru sebenarnya mulai landai di Februari 2021 ini.

“Tapi karena klaster maka (biasanya) akan meningkatkan kasus,” kata Baning.

Baca juga: Klaster Lapas Sukamiskin, 51 Warga Binaan dan 3 Pegawai Positif Covid-19

Dari klaster arisan hingga klaster Dukcapil

Sebelum muncul klaster pengajian, selama pandemi ada belasan klaster besar di Kulon Progo.

Klaster yang mengejutkan di antaranya adalah klaster arisan dan kalster Kantor Dukcapil. Namun belasan klaster tersebut berhasil diselesaikan.

Hingga Kamis (11/2/2021) Kulon Progo sendiri mencatat ada 2.448 kasus Covid-19, dengan 1.795 sembuh.

Sebanyak 568 kasus masih menjalani isolasi mandiri, 43 kasus dirawat, dan 42 kasus berakhir dengan kematian.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dani Julius Zebua | Editor : Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com