Ridwan Kamil Sebut Jabar Akan Bantu Perekonomian Bali, Ini Caranya

BANDUNG, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya akan bekerjasama dengan Pemprov Bali untuk meningkatkan perekonomian di Bali.

Caranya dengan mendorong dan memotivasi warga Jabar membeli produk Bali.

“Pelaku kerajinan di Bali di antaranya orang Jabar. Mereka beberapa waktu lalu hijrah ke Bali (mengadu nasib di Bali),” tutur dia.

Selama pandemi Covid-19, sektor pariwisata Bali sangat terpukul. Hal ini berimbas dari menumpuknya produk kerajinan tersebut. Tak ada yang membeli kerajinan mereka.

Baca juga: Ridwan Kamil: Kepanikan RS Covid-19 Menurun di Jabar, Ketersediaan Kamar Kini 60 Persen

Karena itu, saat ia ke Bali belum lama ini, pria yang akrab disapa Emil ini sengaja berbelanja. Padahal sebenarnya, ia tidak membutuhkan barang-barang tersebut.

“Mereka tidak mendapat bansos karena tidak memiliki KTP Bali. Sedangkan produk kerajinan mereka pun tidak ada yang membeli,” ucap Emil.

Karena itu, pihaknya bekerjasama dengan Bali untuk meningkatkan perekonomi Bali. Kerja sama rencananya akan dilakukan Maret 2021.

Baca juga: Ridwan Kamil Temui Ganjar Pranowo di Semarang, Bahas Politik 2024?

Luncurkan borongdong.id

Selain itu, untuk membantu UMKM di Jabar, pihaknya meluncurkan borongdong.id, sebuah market place yang mewadahi pelaku UMKM Jabar.

Pasar dari borongdong.id, 70 persennya adalah ASN dan 30 persen lainnya masyarakat umum. Untuk itu, ia meminta keikhlasan hati ASN untuk berbagi.

"ASN ini tidak terlalu terdampak pendapatannya (di masa pandemi). Itulah kenapa lahir konsep silih tulungan dalam skala besar, spesifiknya lewat Borongdong dengan membeli produk UMKM (Jabar)," beber dia.

Jumlah ASN di Jabar sekitar 300.000. Bila mereka membelanjakan uangnya di market place itu, ada banyak UMKM yang terbantu.

Baca juga: Ridwan Kamil Targetkan 5.000 UMKM Naik Kelas Tahun Ini

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jabar, Herawanto mengatakan, Borongdong memiliki target yang lebih jelas dan fokus yakni ASN.

Herawanto mengungkapkan, perekonomian Jabar triwulan IV 2020 tumbuh lebih baik dibanding triwulan III 2020 meskipun masih dalam tekanan kontraksi akibat pandemi.

Secara triwulanan, perekonomian Jabar mencatat pertumbuhan positif sebesar 0,22 persen. Untuk keseluruhan tahun 2020 perekonomian Jawa Barat mengalami kontraksi sebesar -2,44 persen (yoy).