Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alami Luka Parah, Nenek yang Dibacok karena Dituduh Dukun Santet Meninggal

Kompas.com - 11/02/2021, 07:16 WIB
Syarifudin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Alami luka cukup parah, nenek berinisial P (60) yang dituduh dukun santet akhirnya meninggal dunia di rumah sakit setelah mendapat pertolongan tim medis RSUD Bima, Rabu (10/2/2021).

"Korban meninggal dunia sekitar pukul 12.30 Wita," kata Kapolsek Langgudu, Iptu Kodrad, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/02/2021) malam.

Warga Desa Kawuwu, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, itu tewas usai dibacok oleh sekelompok orang karena dituduh punya ilmu santet.

Usai dibacok, ia dan suaminya AL (65) sempat dibawa ke RSUD Bima. Namun, nyawa nenek berusia 60 tahun itu tak tertolong karena luka bacokan senjata tajam di tubuhnya cukup parah.

Baca juga: Diduga Dukun Santet, Kakek dan Nenek Ini Dibacok Sekelompok Orang, Rumahnya Dibakar

"Korban meninggal setelah beberapa jam mendapat perawatan. Sedangkan suaminya saat ini sudah membaik dan sudah keluar dari rumah sakit," tutur dia.

Menurut dia, sejauh ini semua anggota keluarga korban sudah dievakuasi.

"Anak-anak korban telah kami evakuasi. Terkait kasus ini sudah ditangani Polres Bima dan sedang didalami," pungkas dia.

Sebelum diberitakan, pasangan suami istri lanjut usia di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), terpaksa dilarikan ke rumah sakit setelah dibacok sekelompok orang.

Baca juga: 4 Desa di Kabupaten Bima Terendam Banjir, 90 KK Mengungsi

Tak hanya membacok korban, massa juga membakar rumah kakek dan nenek tersebut.

Kepala Subagian Humas Polres Bima Kota, Iptu Ridwan mengatakan, aksi main hakim sendiri itu terjadi di Desa Kawuwu, Kecamatan Langgudu.

Pasangan suami istri, AL (65) dan P (60), dikeroyok massa karena diduga berprofesi sebagai dukun santet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com