Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

137 Pengungsi Gunung Merapi Tinggalkan Barak Purwobinangun

Kompas.com - 10/02/2021, 08:21 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan pengungsi Gunung Merapi asal Dusun Turgo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, meninggalkan barak pengungsian Purwobinangun.

Para pengungsi diperbolehkan kembali ke rumah setelah mendapatkan rekomendasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

"Ancaman lontaran material maksimal 3 km, sehingga diputuskan Turgo aman, kita ambil langkah pengungsi bisa dipulangkan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman Joko Supriyanto, Selasa (9/2/2021).

Baca juga: Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, 150 Warga Turgo Sleman Mengungsi

Dia mengungkapkan, total jumlah pengungsi yang diperbolehkan pulang sekitar 139 orang.

"Yang jelas untuk posko itu masing-masing desa masih siaga. Ada posko, bukan berarti harus di barak tetapi di desa. Ada petugas di sana untuk melayani kalau malam ibu-ibu rentan takut kita siapkan di SD Tritis," kata dia.

Dirinya mengimbau kepada warga agar tetap waspada mengantisipasi aktivitas Gunung Merapi.

Hal itu mengingat hingga saat ini status Gunung Merapi masih berada pada status siaga level III.

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Bintang Darmawanti didampingi Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mengunjungi barak Purwobinangun.

Baca juga: Lihat Pengungsi Banjir di Demak Hanya Makan Mi Instan, Ini Kata Ganjar

I Gusti Bintang Darmawanti mengatakan, kunjungannya kali ini untuk memastikan penanganan atau pelayanan khusus bagi perempuan dan anak di lokasi pengungsian Purwobinangun dilakukan dengan baik.

“Kami juga ingin memastikan situasi di lapangan sesuai dengan informasi yang kami dapatkan. Setelah kita di lapangan, kebutuhan sarana pembelajaran, permainan sudah ada. Malah setelah kita tanya ke anak-anak mereka nyaman di pengungsian dan tidak mau pulang ke rumah,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com