KOMPAS.com - Semburan gas di Pondok Pesantren Al Ikhsan Boarding School Kampus 2 Pekanbaru terjadi sejak Kamis (4/2/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.
Hingga hari keempat, semburan gas mulai muncul di lokasi dan diameternya semakin melebar.
Sementara itu di Intan Jaya, Papua, Bupati Natalis Tabuni tak berada di Sugapa untuk menjalankan roda pemerintahan sejak awal 2021. Sugapa adalah ibu kota Kabupaten Intan Jaya.
Salah satu alasannya adalah Natalis dan jajarannya tengah menyiapkan APBD 2021 di Nabire. Selain itu mereka tidak di Sugapa karena faktor keamanan.
Dua berita tersebut menjadi perhatian publik dan berikut 5 berita populer nusantara selengkapnya:
Hingga hari keempat, semburan gas mulai muncul di lokasi dan diameternya semakin melebar. Munculnya semburan disinyalir berasal dari aktivitas pengeboran sumur di pesantren itu.
Lurah Tuah Negeri Syarifudin mengatakan, gas menyembur tiba-tiba ketika pengeboran sumur mencapai kedalaman 119 meter.
Lantaran semburan mengandung material pasir serta batu, bangunan pondok pesantren pun mengalami kerusakan berat.
Atap bangunan roboh karena tidak kuat menahan semburan batu dan lumpur setinggi 10 meter tersebut.
Akibat peristiwa itu, sebanyak 34 santri diungsikan.
Baca juga: Hari Keempat, Semburan Gas di Pesantren Masih Terjadi, Diameter Melebar dan Tinggi Semburan Menurun
Permintaan Risma tersebut disampaikan langsung melalui sambungan telepon pada seorang pejabat BBWS Semarang, Minggu (7/2/2021).
"Tolong pompanya dinyalakan semua. Coba lima dinyalakan, lima bisa dinyalakan, Pak?" Risma bertanya mengenai pengaktifan pompa.
Ia pun kembali meminta petugas untuk menyalakan pompa secara maksimal agar warga tak terlalu lama menjadi korban banjir.
"Nyalakan lima, Pak biar cepat surut, terlalu lama ini, kasihan warga," kata dia.
Risma juga menelepon pejabat lainnya untuk meminta penjelasan mengenai pompa air.
"Harus maksimal ini, Pak pompanya," kata dia.
Baca juga: Telepon Pejabat BBWS di Semarang, Risma: Nyalakan Lima, Pak Pompanya, Terlalu Lama Kasihan Warga
Sugapa adalah ibu kota Kabupaten Intan Jaya.
Ia menjelaskan beberapa alasan antara lain Natalis dan jajarannya sedang mempersiapkan APBD 2021 di Nabire.
Alasannya karena di Sugapa karena tidak ada fasilitas jaringan telekomunikasi.
Selain itu ia harus melakukan karantina karena isola sempat terpapar Covid-19.
Terakhir, alasan utama Natalis beserta jajarannya tidak berada di Sugapa adalah karena faktor keamanan.
"Saya sempat juga bersama TGPF ditembaki KKB, tapi memang kalau malam (di Sugapa) saya tidak nyaman juga," kata dia.
Baca juga: Bupati Intan Jaya: Saya dan Seluruh PNS Diancam KKB, Minta Uang, Dieksekusi jika Tak Diberi
Pencurian motor tersebut terekam CCTV.
Ketika para karyawan jasa pengiriman sedang sibuk melayani pelanggan, pelaku masuk ke parkiran kantor jasa pengiriman dan mengambil motor Honda Scoopy milik salah satu karyawan.
Sedangkan sepeda motor pelaku Honda Vario ditinggal di sekitar lokasi kejadian.
Paskal salah satu karyawan mengatakan, dalam rekaman kamera CCTV pelaku membawa masker dan helm sehingga tidak mengenali wajahnya.
"Cuma identitasnya (KTP) kemarin sempat ketinggalan di motornya. KTP itu berada di dalam tas ditaruh di bagian tengah motornya," ungkapnya.
Baca juga: Maling di Solo Curi Scoopy, Lalu Tinggalkan Motor Vario dan KTP Miliknya di Lokasi Kejadian
Istri dari anak Dewi, Kartika Sari Dewi itu meninggal dunia pada Rabu (3/2/2021) tengah malam.
Jenazah tiba di Krematorium Kertha Semadi, Mumbul, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, pukul 13.00 WITA.
Sebelum kremasi, digelar misa terlebih dahulu yang dipimpin seorang pastor. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari pihak perwakilan keluarga Frits
"Terima kasih banyak kami sampaikan karena acara ini dapat berjalan lancar. Terima kasih juga kepada Ibu Dewi yang hadir untuk mewakili keluarga besar Soekarno," ujar perwakilan dari keluarga Frits Frederik Seegers saat memberikan sambutan, dikutip dari Tribun Bali.
Baca juga: Dewi Soekarno, Istri Presiden Soekarno Hadiri Kremasi Menantunya di Bali
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dhias Suwandi, Labib Zamani | Editor : Pythag Kurniati, David Oliver Purba, Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.