Fathkan mengemudikan vespa dan Munawaroh yang duduk manis berada di belakang suaminya.
"Keduanya pergi ke mana-mana selalu berdua. Termasuk setiap shalat berjamaah pun berangkatnya ke masjid bersama naik vespa," ungkapnya.
Semasa hidup, keduanya dikenal sebagai orang yang baik dan rajin beribadah.
Sehingga kepergian mereka meninggalkan duka yang mendalam bagi kerabat, tetangga, sejawat, serta warga lainnya.
Selain itu, pasutri yang membuka usaha toko konveksi Al Ihsan di Jalan Gajah Mada, Bojonegoro, tersebut juga dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai orang yang dermawan.
Bahkan, sebelum mereka dipanggil menghadap sang khaliq, beberapa waktu lalu mereka telah mendirikan dua masjid di Desa Campurejo dan Ngunut yang diberi nama Masjid Al Ichsan.
Sebagai penghormatan terakhir, ratusan warga turut dalam mengantarkan pasangan sehidup semati ini ke peristirahatan terakhir.
Keduanya dimakamkan dalam satu liang lahat di pemakaman Islam kelurahan setempat. (Penulis Kontributor Tuban, Hamim | Editor Aprillia Ika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.