Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Kerumunan Pengunjung di HeHa Ocean View Gunungkidul, DPRD: Melukai Masyarakat

Kompas.com - 08/02/2021, 16:56 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Beredar video mengenai kerumunan pengunjung pada masa pengetatan secara terbatas kegiatan masyarakat (PTKM) di HeHa Ocean View di Kalurahan Girikarto, Kapanewon Panggang, Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Pemerintah mengancam menindak tegas pengelola jika tidak mematuhi protokol kesehatan.

Video viral itu diunggah beberapa akun media sosial Instagram. Beberapa video menunjukkan bahwa lokasi wisata yang sedang hits itu dipenuhi pengunjung yang datang. Mereka tidak menjaga jarak. Ada tiga video yang beredar, mulai dari area parkir hingga suasana di dalamnya.

Baca juga: Layangkan Gugatan ke Boeing, Keluarga Korban Pesawat SJ-182: Semoga Bisa Mengobati Luka Keluarga

Dalam salah satu video berdurasi 30 detik ini terlihat bagaimana suasana di HeHa Ocean View yang sangat ramai dikunjungi orang.

Destinasi wisata itu belum lama dibuka, tetapi di dalam video banyak pengunjung yang tidak menjaga jarak sehingga menimbulkan kerumunan.

Ketua Komisi A DPRD Gunungkidul Ery Agustin mengatakan, dirinya sudah menyaksikan video viral itu di media sosial.

Dia menyayangkan adanya kerumunan pada masa PTKM seperti saat ini. Apalagi berbagai kegiatan sosial masyarakat dibatasi, mulai dari larangan hajatan hingga imbauan kepada penjual makanan untuk menjaga jarak.

"Warung pecel lele diperingatkan terus suruh jaga jarak pengunjungnya, hajatan tidak diperbolehkan. HeHa dibiarkan, ini melukai masyarakat kecil," kata Eri saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (8/2/2021).

Pihaknya berharap pemerintah tegas terhadap pengusaha yang membandel dan membiarkan kerumunan. Jangan sampai usaha yang selama ini dilakukan pemerintah untuk tidak muncul klaster di lokasi wisata terjadi.

Baca juga: Gubernur DIY Sri Sultan HB X Siap Divaksin Covid-19 Jika Sudah Ada untuk Lansia

 

Padahal, wisata di Gunungkidul menjadi salah satu ujung tombak perekonomian masyarakat.

Selama ini pihaknya mengamati tidak ada pemantauan dari tim Gugus Tugas Covid Kabupaten maupun Satpol PP dan penegak lainya yang turun ke lokasi.

"Jangan sampai muncul klaster HeHa. Di sana pantauan kami penuh sesak wisatawan dan tanpa pengawasan," kata Eri.

Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi berharap semua pengusaha mematuhi anjuran pemerintah untuk menjalankan protokol kesehatan. Jika tidak menjalankannya, sesuai instruksi Gubernur DIY Sri Sultan HB X, disarankan untuk menutup lokasi.

"Semua yang ada di Indonesia ini termasuk Gunungkidul semua harus melaksanakan protokol kesehatan. Jika tidak mau, ming gampang kok (mudah saja), ditutup saja," kata Immawan.

Menurut Immawan, di dalam instruksi tersebut pengelola yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) diberikan keleluasaan untuk menjalankan usaha. Namun, di dalam pelaksanaannya harus menjalankan dengan protokol kesehatan secara ketat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com