Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telepon Pejabat BBWS di Semarang, Risma: Nyalakan Lima, Pak Pompanya, Terlalu Lama Kasihan Warga

Kompas.com - 08/02/2021, 10:30 WIB
Pythag Kurniati

Editor

Menteri PUPR sebut ada pompa yang macet

Sementara itu pada hari sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga meninjau banjir Semarang, Sabtu (6/2/2021).

Dalam kunjungannya, Basuki menemukan ada tiga pompa yang seharusnya bisa mengatasi banjir di Kota Lama Semarang.

Namun, penyedotan air terkendala karena baru dua pompa yang aktif.

"Satu pompa masih macet, akan diperbaiki dan hidupkan," kata Basuki.

Basuki menginstruksikan, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana mengoperasikan seluruh pompa air yang dikelola Kementerian PUPR.

Pompa-pompa yang dioperasikan tersebut adalah Pompa Kali Sringin, Pompa Kali Tenggang, Pompa Tawang, dan Pompa Kali Banger.

"Kalau penanganan banjir di Semarang, hari ini di Kali Bringin juga meluap. Kemudian di kali Plumbon Kaligawe meluap. Itu sebenarnya kebetulan air pasang tinggi, 1,4 meter. Pompa memang menentukan," ujar Basuki.

Baca juga: Tinjau Banjir Semarang, Basuki Instruksikan Semua Pompa Beroperasi

Pemkot klaim optimalkan pompa air

Ilustrasi banjirShutterstock Ilustrasi banjir
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota Semarang mengklaim meningkatkan kapasitas pompa air dan drainase untuk mengatasi banjir di Semarang.

"Begitu mereda kami optimalkan pompa air. Sebagian sudah mulai surut. Tinggal tiga kecamatan seperti Ngaliyan, Pedurungan, dan Genuk akan kita prioritaskan dengan pompa yang ada dan juga pompa portabel," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Sabtu (6/2/2021).

"Memang harus dievaluasi karena pompa cukup efektif menangani banjir di Semarang. Masalahnya kan terjadi karena sungai yang meluap, drainase, dan rob. Maka akan ditingkatkan daya pompa dan saluran di beberapa titik," kata dia menambahkan.

Untuk upaya tersebut, Hendrar mengaku, akan meningkatkan anggaran untuk pengoptimalan pompa air dan drainase dalam tiga tahun ke depan.

"Kebutuhan ada sekitar Rp 800 miliar, di PU ada Rp 350 miliar. Mungkin mulai 2022 akan kita naikkan sampai sekitar Rp 500- Rp 600 miliar untuk bisa menyelesaikan," ujar dia.

Baca juga: Cek Kondisi Banjir Semarang, Menteri PUPR Sebut Ada Pompa yang Macet

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com