Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Banjir di Pasuruan, 2 Orang Tewas hingga Dipicu Penurunan Tanah karena Bencana Lumpur Lapindo

Kompas.com - 04/02/2021, 19:19 WIB
Rachmawati

Editor

Perabot rumah tangga seperti meja, kursi, kasur karpet dan peralatan elektronik yang bercampur lumpur juga dikeluarkan oleh pemilik rumah.

Beberapa relawan juga sudah datang ke lokasi dan membagikan nasi bungkus serta minuman air mineral kepada warga.

Baca juga: Viral Video Sopir Truk Sebut PJR di Tol Pasuruan Mengejar Tanpa Alasan, Ini Penjelasan Polisi

Tak jauh dari pusat semburan lumpur

Plt Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Yanuar Rachmadi menunturkan, penyebab utama banjir di Pasuruan bukan karena luapan Sungai Porong, tapi karena penurunan permukaan di wilayah tersebut.

"Semenjak ada bencana lumpur Lapindo, permukaan tanah di wilayah tersebut mengalami penurunan," kata Yanuar dikonfirmasi Kamis (4/2/2021).

Ia mengatakan banjir tak hanya terjadi sekali. Namun setiap bmusim hujan datang, Kecamatan Gempol selalu terkena banjir.

"Catatan kami setiap musim hujan beberapa desa di Kecamatan Gempol selalu dilanda banjir," katanya.

Baca juga: Kemenkeu Izinkan Lapindo Bayar Utang Pakai Aset, asal...

Wilayah Gempol sendiri berada tidak jauh dari pusat semburan lumpur di bagian selatan.

"Tidak tanggung-tanggung, penurunan tanah di wilayah tersebut lebih dari 2 meter sejak ada bencana lumpur Lapindo," ujar dia.

Hingga saat ini, kata Yanuar, penurunan tanah di wilayah tersebut terus terjadi, terutama di Desa Kepulungan dan Desa Karang Ploso.

"Luapan kali Porong memang pemicunya, tapi penyebab utamanya adalah penurunan tanah," ujar dia.

Menurutnya penanganan jangka panjang yang paling efektif adalah relokasi meski itu tidak mudah karena warga sudah lama tinggal di desa tersebut. Sedangkan upaya-upaya lain seperti pengurukan sangat tidak mungkin dilakukan.

Baca juga: Mahasiswa UI Kembangkan Batu Bata Ramah Lingkungan dari Lumpur Lapindo dan Limbah Kertas

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Achmad Faizal | Editor : Robertus Belarminus, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com