BREBES, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah berencana menutup sedikitnya 60 pasar tradisional mulai dari tingkat kota hingga pedesaan pada 6-7 Februari 2021.
Kebijakan itu diambil menyusul penerapan gerakan "Jateng di Rumah Saja" yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah untuk menekan laju penyebaran Covid-19.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Brebes, Maryono mengatakan sebanyak 24 pasar tradisional kapasitas besar akan diawasi pihaknya.
"Sedangkan untuk 36 pasar desa akan diawasi oleh tingkat kecamatan dan desa," kata Maryono, kepada wartawan, Rabu (3/2/2021).
Baca juga: Gerakan Jateng di Rumah Saja, Bupati Batang Masih Pikir-pikir
Maryono mengatakan, pihaknya saat ini masih menunggu surat pemberitahuan untuk segera didistribusikan ke pasar-pasar.
"Kami saat ini sedang mempersiapkan surat pemberitahuannya, sekaligus masih menunggu Surat Edaran Bupati. Begitu sudah kami terima, langsung bergerak termasuk sosialisasi ke pasar-pasar," katanya.
Sementara itu, rencana penutupan pasar selama dua hari mendapat respon dari sejumlah pedagang. Meski menerima, pedagang berharap ada kompensasi
Salah satu pedagang di Pasar Induk Brebes, Slamet S (53), menyatakan sebagian besar para pedagang tidak keberatan dan bahkan mendukung.
"Kami tidak keberatan dan mendukung. Namun karena tidak bisa berjualan dua hari, kami minta ada kompensasi dari pemerintah, ya minimal bantuan sembako untuk makan selama kami tutup dua hari," kata Slamet.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan sudah menyiapkan surat edaran untuk daerah-daerah terkait pelaksanaan Jateng di Rumah Saja.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan