JAYAPURA, KOMPAS.com - Dandim 1705/Nabire Letkol Inf Benny Wahyudi mengonfirmasi kabar adanya warga dari Kampung Ndugusiga, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, yang mengungsi karena takut atas keberadaan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Ia pun membantah informasi yang menyebut TNI yang memaksa warga Ndugusiga untuk mengungsi.
"Kalau disebutkan ada massa yang meninggalkan rumah itu, bukan TNI-Polri yang minta, yang benar adalah anggota DPRD Intan Jaya, Benyamin Weya. Dia menyampaikan ke masyarakat bahwa situasi tidak aman, kita tinggal dulu di tempat lain, itu di Kampung Ndugusiga," ujar Benny saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (3/2/2021).
Benny menegaskan, selama ini personel TNI yang berada di Intan Jaya dapat hidup berdampingan dengan masyarakat setempat.
Baca juga: TNI-Polri Tak Pernah Takut terhadap Tantangan Perang KKB, Cuma Tidak Ingin Dipolitisasi
Kehadiran TNI di tengah masyarakat pun ia pastikan dapat mengangkat perekonomian karena personel TNI yang banyak membeli hasil kebun masyarakat.
Namun, hal tersebut mendadak berubah ketika KKB mulai beraksi di Intan Jaya sejak akhir 2019.
"Selama ini masyarakat bersama dengan TNI karena TNI sudah lama ada di situ, ada di Tiitigi, Ndugusiga, Sugapa, Hitadipa. Kita sudah bertahun-tahun ada di situ dan masyarakat tidak mengungsi. Begitu ada KKB datang, masyarakat mengungsi," kata dia.
Menurut dia, keberadaan KKB di Intan Jaya mempersulit kehidupan warga setempat.
Ia mencontohkan, masyarakat di Distrik Hitadipa yang kerap beraktivitas menjual hasil kebunnya di Distrik Sugapa.
Saat ini, mereka harus berjalan kaki membawa dagangannya karena sudah tidak ada lagi tukang ojek yang berani menempuh rute ke Hitadipa.