Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku yang Serang dan Ancam Petugas Saat Razia Prokes Ternyata Anak Pensiunan Bintara Polri

Kompas.com - 03/02/2021, 13:24 WIB
Hamim,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

TUBAN, KOMPAS.com - Pelaku yang menyerang dan mengancam membunuh petugas sat razia penegakan hukum protokol kesehatan di Tuban, Jawa Timur, ternyata anak purnawirawan Polri.

Kapolres Tuban, AKBP Ruruh Wicaksono mengatakan, pelaku merupakan anak purnawirawan bintara tinggi Polri.

"Ya, bapaknya itu purnawirawan Polri, pangkat terakhir kalau tidak salah Aipda atau Aiptu," kata AKBP Ruruh Wicaksono saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/2/2021).

Ruruh menambahkan, kasus penyerangan tersebut sedang ditangani polisi.

Polisi telah memeriksa sejumlah saksi yang melihat kejadian itu secara langsung. Pelapor dan terlapor juga telah diperiksa.

Baca juga: TNI-Polri Tak Takut dengan Tantangan Perang Terbuka KKB, Begini Penjelasan Wakapolda Papua

Pemeriksaan dilakukan setelah polisi menerima lporan dari Satpol PP terkait perbuatan pelaku yang melawan petugas penegak hukum disiplin protokol kesehatan.

"Ini sedang kita tangani, kita sudah terima laporan dari Satpol PP, dan sekarang masih kita lakukan pendalaman di Satreskrim," terangnya.

Proses penanganan kasus tersebut hingga saat ini sudah ada 10 orang saksi kejadian yang telah diperiksa berkaitan dengan perbuatan pelaku.

Ia memastikan proses hukum terhadap pelaku tetap dilakukan sesuai prosedur.

Polisi tetap tegas meski orangtua pelaku merupakan purnawirawan Polri.

 

"Jadi, saya kira itu tidak usah ditonjolkan lah," jelasnya.

Sebelumnya, Tatak, seorang pemilik warung kopi, mengamuk dan menyerang petugas gabungan saat razia kerumunan warga di kedainya di Desa Tegalagung, Kecamatan Semanding, Tuban, Sabtu (30/1/2021).

Adu mulut pun terjadi saat pemilik warung kopi menghalangi petugas gabungan dari Satpol PP, TNI, Polri, Dishub dan instansi terkait merazia pengunjung warung kopi.

Kepala Satpol PP Kabupaten Tuban, Heri Muharwanto mengatakan, petugas gabungan juga diserang pemilik warung kopi karena tidak terima pengunjungnya dirazia.

Pemilik warung kopi mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dan hendak menabrak petugas yang berjaga di depan warung.

Baca juga: Suara Dentuman Misterius Terdengar di Malang, Kaca Rumah Warga sampai Bergetar

"Beruntung petugas dari Satpol PP dan Dishub saat itu berhasil menghindar, sehingga mobil akhirnya menabrak mobil truk Satpol PP," kata Heri Muharwanto, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (31/1/2021).

Keributan pun pecah. Adu mulut dan saling dorong tak terhindarkan antara pemilik warung dan petugas yang hampir tertabrak.

Petugas lain melerai mereka. Tetapi, pemilik warung kopi itu terus mengamuk dan menghadang kendaraan Satpol PP Tuban.

Selain itu, pemilik warung kopi tersebut sering kali melakukan perlawanan saat petugas gabungan merazia kerumunan warga di warungnya.

Pelaku selalu mengaku memiliki keluarga yang berdinas di kepolisian saat melawan dan mengamuk petugas gabungan operasi yustisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com