Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sang Anak Berteriak Lihat Ayah Ibunya Tewas Tersetrum dan Tinggalkan 4 Anak yang Masih Kecil

Kompas.com - 31/01/2021, 12:11 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Teriakan seorang bocah menggegerkan warga di Padukuhan Banaran, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, Sabtu (30/1/2021).

Anak tersebut berteriak karena kaget melihat kedua orangtuanya, Sri Andriyani (35) dan Nur Kawan (40) tewas tersetrum.

Warga berdatangan dan berupaya menyelamatkan pasangan suami istri tersebut. Namun sayang keduanya sudah meninggal sebelum dibawa ke rumah sakit.

Baca juga: Pasangan Suami Istri Tewas Tersetrum Saat Mengelas Kanopi Rumah

Sedang mengelas kanopi

Ilustrasi listrik yang ditimbulkan dari sumber tegangan dan adanya percikan elektron.VICTOR DE SCHWANBERG Ilustrasi listrik yang ditimbulkan dari sumber tegangan dan adanya percikan elektron.
Kanit Reskrim Polsek Playen Iptu Lasiyo mengatakan, peristiwa terjadi pada Sabtu (30/1/2021) pukul 09.00 WIB.

Saat itu kedua korban sedang mengelas kanopi di belakang rumah.

Mereka memang sehari-hari bekerja mengelas baja ringan.

"Korban tersengat aliran listrik saat mengelas di belakang rumahnya," kata Lasiyo saat dihubungi, Sabtu.

Karena melihat orangtuanya tersetrum, anak korban lalu berteriak minta tolong.

Tetangga pun datang dan segera mematikan meteran listrik.

Tetapi ketika dicek, nyawa kedua korban sudah tidak terselamatkan.

Baca juga: Jenazah ke-56 Itu adalah Kapten Afwan, Sang Pilot Sriwijaya Air

 

IlustrasiThinkstockphotos.com Ilustrasi
Tinggalkan empat anak

Pasangan Sri dan Nur meninggalkan empat orang anak yang masih kecil.

"Jenazah keduanya diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan," kata Lasiyo.

Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) , melakukan visum kepada korban dan memeriksa saksi-saksi.

Menurut polisi, tidak ada tanda-tanda penganiayaan pada jenazah Nur dan Sri.

Polisi mengamankan sejumlah barang di TKP, yakni alat las, pemotong baja ringan dan kabel las sepanjang lima meter.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor : Dheri Agriesta)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com