Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2020: Terjebak "Lockdown", Suami Istri Asal Rusia Ngamen Bawa Balita di Lombok

Kompas.com - 30/12/2020, 16:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pasangan suami istri warga negara asing asal Rusia menjadi perhatian publik di tahun 2020.

Video mereka sedang mengamen bersama balita di Pasar Tradisional Kebon Roek Mataram, NTB viral di media sossial.

Sang suami bernama Mikhail (29) dan istrinya adalah Ekaterina (28) bersama anaknya Serafima (2).

Mereka terpaksa mengamen karena uang yang mereka miliki sudah menipis. Uang yang mereka dapatkan digunakan untuk mencukui kebutuhan harian selama di Lombok.

Baca juga: Dideportasi, Bule Rusia yang Ngamen di Lombok Jual Motor Seharga Rp 2 Juta

Terjebak lockdown di Bali

Mikhail bercerita mereka sempat bepergian ke Malaysia. Baru kemudian melanjutkan perjalanan ke Bali.

Dalam masa itu, Rusia kemudian memberlakukan lockdown, begitu juga dengan Malaysia.

Lantaran keuangan semakin menipis, mereka memutuskan mengamen untuk bertahan hidup.

"Saya main musik di Bali, tapi polisi melarang kami, padahal itu untuk membeli makanan dan biaya hidup. Kami punya uang hanya untuk satu bulan kami tinggal di Bali. Kemudian kami ke Lombok mencari peluang ngamen, tapi di sini juga sama pintu ditutup," kata dia.

Baca juga: Keluarga Asal Rusia yang Ngamen di Lombok Telah Dideportasi

Mikhail dan istrinya mengaku sebagai seniman musik.

Mereka berkeliling ke sejumlah negara untuk bermain musik yakni Korea, Vietnam dan beberapa negara lainnya. Mikhail selalu menggunakan alat musik akordeon.

Pada sejumlah postingan di media sosialnya, pria tersebut bersama sqng istri selalu mengamen tanpa mengenakan alas kaki.

Baca juga: Bule Rusia yang Ngamen di Pasar Diajak Duet Musisi di Lombok, Ini Ungkapan Hatinya

Ciri lainnya, mereka kerap menggunakan sepeda motor yang dibeli saat singgah di sebuah negara. Mereka kemudian diamankan ke kantor imigrasi.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPA Mataram Syahrifullah menjelaskan keluarga asal Rusia tersebut tak memiliki masalah terkait waktu izin tinggal mereka.

Kesalahan mereka yakni mengamen untuk mencari uang.

"Karena saat ini tengah terjadi musibah Covid-19, maka kami memberi kelonggaran. Jika tak ada Covid-19, saya pasti akan tindak tegas. Mereka hanya boleh berwisata di Lombok, bukan melakukan kerja atau aktivitas seperti mengamen atau mengemis," ujar Syahrifullah.

Baca juga: Bule Rusia yang Ngamen di Pasar Diajak Duet Musisi di Lombok, Ini Ungkapan Hatinya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com