Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertugas Makamkan Jenazah Covid-19, Alfa Pingsan Dipukul Keluarga Pasien, Ini Ceritanya

Kompas.com - 30/01/2021, 06:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

Penjelasan PSC 119 dan rumah sakit

Dhana mengatakan, petugas tak sengaja hingga membuat jenazah tertukar.

Sebab, ada beberapa faktor yang memengaruhi, salah satunya kelelahan fisik.

"Mungkin karena teman-teman tidak terkontrol emosinya. Cape juga dan sebagainya. Keluarga juga mintanya buru-buru jadi tidak konsentrasi," kata Dhana, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (29/1/2021).

Sedangkan Humas RSSA Kota Malang Donny Iryan menjelaskan, insiden tersebut disebabkan karena human error.

"Mungkin karena sudah panas (cuaca), capek dan kawan-kawan sehingga ada miss. Yang diambil harusnya nomor 4 tapi yang diambil peti jenazah nomor 6," ujar dia.

Baca juga: 2 Pekan Pratu Kurniawan Hilang, Terjatuh ke Sungai Saat Patroli, Sempat Berusaha Pegang Rotan dan Berenang

Dua orang ditangkap

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata saat merilis pelaku pemukulan terhadap petugas pemakaman akibat jenazah yang dibawa tertukar di Mapolresta Malang Kota, Jumat (29/1/2021).KOMPAS.COM/ANDI HARTIK Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata saat merilis pelaku pemukulan terhadap petugas pemakaman akibat jenazah yang dibawa tertukar di Mapolresta Malang Kota, Jumat (29/1/2021).
Polresta Malang akhirnya menangkap dua orang pelaku kasus pemukulan terhadap relawan pemakaman jenazah pasien Covid-19.

Mereka yakni MNH (21) dan BHO (24). Keduanya disangkakan Pasal 170 KUHP tentang penganiayaan.

MNH ialah anak dari jenazah pasien Covid-19 yang tertukar. Sedangkan BHO merupakan sepupu MNH.

"Kita sudah tabayyun dan kita juga sudah mengecek peristiwa yang sebenarnya. Jadi memang ada peristiwa awal yang menyebabkan terjadinya kejadian 170 (Pasal 170 KUHP)," kata Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata di Mapolresta Malang Kota, Jumat (29/1/2021).

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Malang, Andi Hartik | Editor: Robertus Belarminus, Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com