Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Temukan 5 Benda Megalit di Kebun Kopi, Diduga dari Era Sriwijaya

Kompas.com - 27/01/2021, 17:40 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LAHAT, KOMPAS.com - Warga Kecamatan Sukamerindu, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan menemukan sebanyak lima batu megalit yang berada di dalam perkebunan kopi.

Staf Khusus Bupati Lahat Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Maryoto mengatakan, lima batu megalit itu terdiri dari tiga lumpang batu dan dua lesung batu.

Ia memperkirakan jika batu megalit itu dulunya digunakan untuk kegiatan pertanian.

"Kemungkinan dulunya digunakan untuk menumbuk biji-bijian. Ada dua lesung batu  memiliki lubang memanjang sekitar 25 cm. Kedua lesung batu hampir tidak terlihat karena tertimbun tanah," kata Maryoto, dikonfirmasi via telepon, Rabu (27/1/2021).

Baca juga: Kesan Menginap di Tengah Bongkahan Batu Megalit

Diperkirakan masih banyak

 

Maryoto menjelaskan, di lokasi tersebut diperkirakan masih banyak benda megalit yang lain. Sehingga mereka akan melakukan penelitian lebih lanjut.

"Lokasinya itu di perkebunan memang beberapa kali ditemukan, sekarang kami akan melakukan penelitian lagi karena diperkirakan masih  ada benda megalit yang lain," ujarnya.

Di Kabupaten Lahat sendiri, sudah ada 55 situs megalit yang tersebar di 20 tempat. Bahkan, Kabupaten Lahat berhasil mendapatkan rekor Muri pada 2012 lalu karena memiliki megalit terbanyak.

"Tahun kemarin juga ditemukan dua situs megalit di Kecamatan Gumay Ulu. Rata-rata megalit di Lahat berada di kawasan dataran tinggi," jelasnya. 

Baca juga: Kota Palembang, Kosmopolitan di Era Sriwijaya

Era Sriwijaya

Sementara itu Arkeolog dari Balai Arkeologi Sumatera Selatan Retno Purwanti menambahkan, rata-rata megalit yang ditemukan diperkirakan berusia sekitar periode abad ke-9 hingga ke-12 Masehi ketika masa Kerajaan Sriwijaya.

"Penemuan megalitik di Lahat dan kota Pagar Alam bukan hal baru karena sudah sering sekali terjadi. Kemungkinan hampir setiap kelurahan di Lahat memiliki situs megalitik,” jelasnya.

Retno mengungkapkan, lokasi penemuan batu megalit itu harus dijadikan cagar budaya sehingga akan mudah dilakukan penelitian.

"Megalit merupakan sebuah tradisi yang sudah turun-menurun. Berdasarkan, penelitian yang pernah dilakukan, benda megalit tertua di Sumsel ada di Pagar Alam, yang kemungkinan telah ada pada abad ke 4 masehi,"ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com