Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Meninggal di Pengungsian, Nurbiah Mengeluh Kedinginan dan Batuk, Kades Sebut Minim Logistik

Kompas.com - 20/01/2021, 18:18 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang pengungsi gempa Majene bernama Nurbiah (53) mengembuskan napas terakhirnya di tenda pengungsian.

Peristiwa itu terjadi di lokasi pengungsian Desa Totolisi Sendana, Kecamatan Sendana, Majene, Sulawesi Barat, Selasa (19/1/2021) subuh.

Baca juga: Pengungsi Gempa di Majene Meninggal karena Kedinginan

Bantuan minim

Ilustrasi Gempa Bumi

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Ilustrasi Gempa Bumi
Kepala Desa Totolisi Sendana Suardi menjelaskan, bantuan medis yang datang ke pengungsian sebelum Nurbiah meninggal dunia sangat minim.

Bantuan hanya berupa obat-obatan tanpa ada tenaga medis.

Saat mengetahui ada pengungsi yang tak sehat, Suardi pun berinisiatif mengirimkan surat permohonan.

Baru setelah itu ada petugas dari puskesmas yang mendatangi desanya.

Baca juga: 7 Fakta Kasus Kristen Gray dan Cuitan Soal Bali, Diperiksa 8 Jam, Dideportasi Bersama Pasangan Wanitanya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com