Salin Artikel

Sebelum Meninggal di Pengungsian, Nurbiah Mengeluh Kedinginan dan Batuk, Kades Sebut Minim Logistik

Peristiwa itu terjadi di lokasi pengungsian Desa Totolisi Sendana, Kecamatan Sendana, Majene, Sulawesi Barat, Selasa (19/1/2021) subuh.

Bantuan hanya berupa obat-obatan tanpa ada tenaga medis.

Saat mengetahui ada pengungsi yang tak sehat, Suardi pun berinisiatif mengirimkan surat permohonan.

Baru setelah itu ada petugas dari puskesmas yang mendatangi desanya.

Kepada Suardi, ibu lima anak itu sempat mengeluhkan kedinginan.

Nurbiah juga mengalami batuk.

"Saya sempat berkunjung ke tendanya bilang apa keluhannya, Bu. Dia bilang batuk-batuk kayak demam begitu," tutur Suardi kepada Kompas.com, Rabu (20/1/2021).

Namun, sayang, Nurbiah tak bisa bertahan. Ia mengembuskan napas terakhirnya di tenda pengungsian, Selasa (19/1/2021).

Padahal ada sekitar 530 KK yang mengungsi di wilayahnya.

"Saya terima kemarin hanya satu kuintal beras dan mi. Tapi itu pun sudah habis. Jadi saya mohon semoga ada lagi bantuan," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, gempa berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat dan sekitarnya pada Jumat (15/1/2021) dini hari.

Hingga kini, tercatat 90 orang tewas dalam bencana tersebut. Sedangkan ratusan rumah dan gedung perkantoran roboh.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Makassar, Himawan | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

https://regional.kompas.com/read/2021/01/20/18185141/sebelum-meninggal-di-pengungsian-nurbiah-mengeluh-kedinginan-dan-batuk-kades

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke