Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reklamasi Laut PT Timah, Tahun Ini Target Bangun 1.920 "Fish Shelter"

Kompas.com - 19/01/2021, 11:14 WIB
Heru Dahnur ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Pada 2021 sebanyak 1.920 unit artificial reef akan ditenggelamkan di 11 wilayah Kepulauan Bangka Belitung. Artificial reef yang berbentuk rumah ikan atau fish shelter yang akan disebar meningkat dua kali lipat dari tahun lalu 995 unit.

Penenggelaman artificial reef merupakan komitmen PT Timah Tbk untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut. Artificial reef menjadi tempat ikan berkembang biak dan diharapkan dapat menjadi wilayah tangkapan baru bagi nelayan.

Penenggelaman artificial reef meliputi Perairan Karang Rulak, Perairan Matras, Perairan Tuing, Perairan Lampu, Tanjung Melala, Malang Gantang, Tanjung Ular, Perairan Karang Aji, Perairan Pulau Pelepas, Tanjung Kubu, dan Perairan Pulau Panjang.

Selain melakukan penenggelaman artificial reef yang baru, emiten tambang pelat merah tersebut juga melakukan pemeliharaan terhadap ribuan artificial reef yang sudah ada.

Baca juga: Reklamasi Bekas Tambang Timah di Pantai Terapkan Transplantasi Karang dan Fish Shelter

Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan mengatakan, reklamasi laut menunjukkan perbaikan.

Ini terlihat dari meningkatnya jumlah keanekaragaman hayati di sekitar lokasi penenggelaman arificial reef, survival rate, natural recruitment, dan juga jumlah jaminan reklamasi yang sudah bisa dicairkan sekitar 60 persen.

"Reklamasi laut yang dilakukan PT Timah merupakan yang pertama dilakukan di Indonesia," kata Anggi kepada Kompas.com di Pangkalpinang, Selasa (19/1/2021).

Dia menuturkan, pemanfaatan sumber daya mineral timah di Laut Bangka Belitung dan Kepulauan Riau dengan tidak mengabaikan langkah-langkah untuk menjaga ekosistem laut.

Tercatat sejak 2016 PT Timah telah melakukan reklamasi laut dengan menenggelamkan 3.105 unit fish shelter dan 1.475 unit transplantasi karang. Selain untuk menjaga ekosistem laut, reklamasi laut ini juga untuk mendukung wisata bawah laut.

Baca juga: Membuat Rumah Ikan Apung, Siasat Nelayan Pamekasan Saat Cuaca Ekstrem

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com