Hal tersebut karena meningkatnya kunjungan antar keluarga selama perayaan hari raya tersebut.
Bahkan, sebut dia, sebagian kasus penularannya sudah membentuk klaster keluarga.
"Karena kunjungan itu sama-sama berpotensi menimbulkan kasus positif," ungkap dia saat dikonfirmasi.
Laporan kasus harian yang dirilis tim Satgas Covid-19 Kaltim, rata-rata penambahan kasus per hari di Balikpapan di atas 100 kasus.
Baca juga: Sepekan PSBB Jakarta, Kasus Aktif hingga Kematian Akibat Covid-19 Meningkat
Karena itu Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak Jumat pekan lalu guna bisa menekan kasus Covid-19.
Dio sapaan akrab Andi Sri Juliarty meyakini pemberlakuan PPKM bisa menekan angka positif di Balikpapan dua pekan ke depan setelah diberlakukan.
Testing mandiri diklaim meningkat
Selain efek Natal dan Tahun Baru, Dio juga menyebut lonjakan kasus tinggi di Balikpapan juga dipengaruhi kesadaran warga meningkat melakukan tes Covid-19 mandiri.
Dalam sehari rata-rata orang melakukan tes berkisar 5,8 persen dari 1.000 penduduk per pekan.
"Artinya warga Balikpapan punya kesadaran testing sendiri. Mereka pergi sendiri swab test begitu merasa pernah kontak erat," tegas dia.
Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 Melonjak, RSD Wisma Atlet Tambah Tenaga Medis
Hal tersebut sangat berkorelasi dengan jumlah kasus. Semakin tinggi jumlah testing, semakin tinggi pula hasil negatif atau positif yang didapat.
Tak lupa Dio meminta warga tetap mematuhi protokol Covid-19 agar angka positif bisa ditekan secara bersama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.