Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Daerah di Kaltim Zona Merah Covid-19, Balikpapan Jadi Episentrum Penularan

Kompas.com - 18/01/2021, 19:05 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Timur masih berstatus zona merah Covid-19 hingga Senin (18/1/2021).

Hal ini dipicu lonjakan kasus positif Covid-19 yang terus meninggi hampir di 10 kabupaten dan kota setiap harinya.

Laporan Satgas Covid-19 Kaltim selama satu pekan terakhir, penambahan kasus positif di Kaltim setiap harinya sekitar 400 sampai 500 kasus.

Baca juga: Mulai Hari Ini, Kota Balikpapan Terapkan PPKM

Kota Balikpapan disebut sebagai episentrum atau pusat penularan paling rawan, juga dengan jumlah kasus positif tertinggi di Kaltim.

Hal tersebut karena beberapa sebab. Selain sebagai pintu masuk Kaltim melalui udara, laut maupun darat,  Balikpapan juga kota industri.

Karena posisi tersebut, Balikpapan selalu dilintasi banyak orang baik antar daerah di Kaltim maupun diluar Kaltim.

"Hal demikian sangat memengaruhi penularan Covid-19 yang tinggi. Karena itu angka positif di Balikpapan selalu tertinggi," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Padilah Mante Runa saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Baca juga: 70 Makam di TPU Damanhuri Samarinda Rusak Diterjang Longsor

Posisi Balikpapan tentu berbeda dengan Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) yang letaknya di perbatasan wilayah Kaltim, paling jauh dan sulit diakses.

Karena itu penyebaran virus pun minim, seiring mobilitas masyarakat juga minim. Terbukti daerah ini paling rendah kasus Covid-19.

Sebelumnya, kabupaten termuda di Kaltim ini sempat beberapa bulan mempertahankan status zona hijau atau nihil kasus positif saat awal-awal Covid-19 masuk ke Kaltim awal 2020.

Namun, kini Mahulu memiliki 162 kasus positif Covid-19.

Dengan demikian Mahulu sudah dikategorikan zona merah bersama sembilan kabupaten dan kota lainnya karena memiliki jumlah kasus di atas 50 kasus.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Kalteng, Kaltim, Kaltara, Gorontalo, Sulbar, Sulsel, dan Sultra 18 Januari 2021

Juru Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak menduga libur Natal dan Tahun Baru jadi pemicu lonjakan kasus positif hingga membuat 10 wilayah di Kaltim masuk zona merah.

"Terjadi hampir di seluruh Indonesia, termasuk di Kaltim," ungkap Andi.

Di Kaltim jelang Natal dan Tahun Baru, kata Andi, mobilitas masyarakat keluar masuk Kaltim cukup tinggi.

Hal tersebut berpotensi terjadi penularan Covid-19 selama perjalanan. Itu terlihat dari angka peningkatan kasus yang terjadi belakangan ini di 10 kabupaten dan kota.

Baca juga: Positif Covid-19, Bupati Kutai Barat Dirawat di RSUD AWS Samarinda

Balikpapan dan Samarinda tertinggi

Hingga Minggu (17/1/2021) jumlah kasus positif Covid-19 tertinggi di Kaltim berada di Kota Balikpapan yakni 7.786 kasus.

Disusul Samarinda 7.705 kasus, Kutai Kertanegara 5.837 kasus, Kutai Timur 4.564 kasus, Bontang 2.512 kasus, Berau 1.845 kasus, Paser 1.403 kasus, Kutai Barat 1.287 kasus, Penajam Paser Utara 511 kasus dan Mahakam Ulu 162 kasus.

Juru bicara Satgas Covid-19 Balikpapan, Andi Sri Juliarty juga sepakat lonjakan kasus di Kaltim juga di Balikpapan dipicu Natal maupun libur Tahun Baru.

Hal tersebut karena meningkatnya kunjungan antar keluarga selama perayaan hari raya tersebut.

Bahkan, sebut dia, sebagian kasus penularannya sudah membentuk klaster keluarga.

"Karena kunjungan itu sama-sama berpotensi menimbulkan kasus positif," ungkap dia saat dikonfirmasi.

Laporan kasus harian yang dirilis tim Satgas Covid-19 Kaltim, rata-rata penambahan kasus per hari di Balikpapan di atas 100 kasus. 

Baca juga: Sepekan PSBB Jakarta, Kasus Aktif hingga Kematian Akibat Covid-19 Meningkat

Karena itu Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak Jumat pekan lalu guna bisa menekan kasus Covid-19.

Dio sapaan akrab Andi Sri Juliarty meyakini pemberlakuan PPKM bisa menekan angka positif di Balikpapan dua pekan ke depan setelah diberlakukan.

Testing mandiri diklaim meningkat

Selain efek Natal dan Tahun Baru, Dio juga menyebut lonjakan kasus tinggi di Balikpapan juga dipengaruhi kesadaran warga meningkat melakukan tes Covid-19 mandiri.

Dalam sehari rata-rata orang melakukan tes berkisar 5,8 persen dari 1.000 penduduk per pekan.

"Artinya warga Balikpapan punya kesadaran testing sendiri. Mereka pergi sendiri swab test begitu merasa pernah kontak erat," tegas dia.

Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 Melonjak, RSD Wisma Atlet Tambah Tenaga Medis

Hal tersebut sangat berkorelasi dengan jumlah kasus. Semakin tinggi jumlah testing, semakin tinggi pula hasil negatif atau positif yang didapat.

Tak lupa Dio meminta warga tetap mematuhi protokol Covid-19 agar angka positif bisa ditekan secara bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com